Kucing Emas yang Ditemukan Warga Solok Akhirnya Mati

Gardaanimalia.com - Kucing emas dengan nama latin Catopuma temminckii yang ditemukan warga Solok akhirnya mati, pada Rabu (21/12) dini hari.
Satwa dilindungi tersebut mati setelah satu hari dirawat di Posko Kalaweit, Nagari Supayang, Kabupaten Solok. Hal tersebut dikonfirmasi Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat, Ardi Andono.
"Barusan dapat info dari tim dokter hewan, kucing emasnya akhirnya mati," ungkap Ardi, pada Rabu (21/12/2022).
Lebih lanjut, Ardi menduga bahwa kucing itu mati karena telah sakit ketika ditemukan. Ditambah, terdapat luka gigitan lawan di kakinya.
"Kemungkinan kalah bersaing dalam pertarungan dengan yang muda, luka infeksi, penyakit kulit, dehidrasi, dan kurang nutrisi," lanjutnya.
Selain itu, Ardi menambahkan bahwa kucing emas memiliki sifat mudah stres ketika dievakuasi manusia.
Ia mengaku bahwa timnya telah berusaha semaksimal mungkin untuk merawat dan merehabilitasi kucing tersebut sesuai prosedur. Salah satunya dengan melibatkan dokter hewan yang membidangi satwa liar.
"Mohon maaf kami sudah maksimal," kata Ardi.
Dokter hewan Posko Kalaweit, Rina Iswati mengonfirmasi hal serupa. Adanya infeksi pada luka di badan dan kaki kucing menunjukkan kondisi mamalia tersebut sudah parah saat ditemukan.
Hewan langka itu pertama kali terlihat warga Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatra Barat, pada Minggu (18/12/2022).
Selama beberapa hari, kucing emas terlihat berkeliaran di sekitar kawasan Balai Benih Ikan (BBI), hingga kemudian dievakuasi petugas Damkar Kota Solok, pada Selasa (20/12/2022).
Kucing itu ditemukan dalam Areal Penggunaan Lain (APL) yang jaraknya memang dekat dengan kawasan hutan lindung sektor Laing Pasia.
Di tahun 2022, setidaknya terdapat tiga kasus kemunculan kucing emas di Sumatra Barat. Sebelumnya, seekor kucing emas terjerat jebakan babi warga di Kabupaten Agam.
Lalu, seekor kucing dilindungi dengan jenis yang sama juga ditemukan sakit dan dievakuasi di Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar. Kedua kasus tersebut terjadi pada Juli 2022.

Gakkum Beroperasi, Puluhan Tengkorak Satwa Liar jadi Barang Bukti
20/03/25
Berang-Berang Bukan Peliharaan! Kenali 4 Jenis yang Hidup di Indonesia
14/03/25
Sebanyak 243 Reptil Diselundupkan, 40 Persen di Antaranya Mati
10/03/25
Terisolir di Kebun Sawit, Orangutan Sumatera Dievakuasi ke Hutan Lindung
06/03/25
Siamang dan Bekantan Ditemukan di Rumah Warga di Tanjungbalai Sumut
04/03/25
Adakah Titik Imbang antara Pemanfaatan dan Perlindungan Kura-Kura Moncong Babi?
26/02/25
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu

Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
![Berpacu dengan Kepunahan [3]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742879417_fd2dc5f16700a5b9fff5.jpg)
Berpacu dengan Kepunahan [3]
![Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875241_b9bd802809c6c35df99a.jpg)
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
![Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875243_39937082cc8949808434.jpg)
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]

Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi

Dua Opsetan Tanduk Rusa Diamankan di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon

Akan Dibawa ke Pulau Jawa, 34 Burung Diamankan di Sampit

FATWA: Komodo Malas Merantau!

Petugas Gabungan Sita 72 Satwa Dilindungi di Mimika

Buntut Konflik di Riau, Harimau Masuk Boxtrap untuk DIevakuasi

Teka-Teki Keberadaan Baza Hitam si Predator Cilik

Gakkum Beroperasi, Puluhan Tengkorak Satwa Liar jadi Barang Bukti

FOTO: Perbedaan Orangutan Tapanuli dan Orangutan Sumatera

Labi-labi Ditemukan di Pulau Bawean, BKSDA: Penting untuk Terus Dijaga

Sebanyak 5 Penyu Diamankan dari Penyelundupan, 1 dalam Kondisi Stres

FATWA: Satwa yang 'Bangkit dari Kepunahan'

BKSDA Turun Tangan Pantau Harimau yang Melintasi Kebun

Lima Peniaga Kulit dan Tulang Harimau Diciduk Polisi

Bangkai Paus Terdampar di Simeulue, Evakuasi Terkendala Kondisi Pantai
