Lima Tahun Rehabilitasi, TNAL Lepasliarkan Nuri Bayan

Gardaanimalia.com - Sabtu (22/7/2023), sebanyak tiga ekor burung paruh bengkok di antaranya nuri bayan dilepasliarkan oleh Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL).
Lepas liar dilakukan di kandang rilis Resort Tayawi, Tidore Kepulauan dalam rangka Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) yang diperingati setiap 10 Agustus.
Selain itu, kegiatan dilakukan sebagai bentuk komitmen TNAL untuk jaga kelestarian satwa liar di kawasan konservasi Maluku Utara.
Pelepasan ditandai dengan membuka pintu kandang rilis oleh Kepala Balai TNAL, Kepala BPDASHL Ake Malamo Ternate, dan perwakilan PT ANTAM.
Buka pintu kandang juga disaksikan oleh para peserta Eco Camp, pegawai Aketajawe Lolobata, dan beberapa media.
Kepala Balai TNAL Faat Rudhianto jelaskan, tiga ekor burung terdiri atas dua ekor jenis kasturi ternate (Lorius garrulus) dan satu ekor nuri bayan (Eclectus roratus).
Sebelumnya, satwa-satwa tersebut telah dipindahkan ke kandang rilis untuk jalani habituasi selama beberapa hari. Kandang rilis berlokasi di hutan konservasi yang membutuhkan waktu tempuh 30-40 menit melewati sungai.
Proses Rehabilitasi Nuri Bayan Capai 5 Tahun
Faat Rudhianto juga menambahkan, nuri bayan yang dilepasliarkan adalah hasil penyerahan masyarakat sejak 2018 lalu.
Pihak Balai TNAL kemudian melakukan rehabilitasi yang cukup panjang di Suaka Paruh Bengkok Tayawi hingga sifat liar dapat kembali.
Waktu yang lama ini, ujarnya, karena nuri yang sudah lama dipelihara menjadi sangat bergantung kepada pemiliknya.
Sementara, dua ekor kasturi ternate diperoleh dari hasil patroli pengawasan oleh tim Balai TNAL. Adapun proses rehabilitasi kedua satwa itu relatif lebih cepat karena belum terlalu lama dipelihara masyarakat.
"Baru sekira enam bulan yang lalu kita rehabilitasi dan sifat liarnya kembali. Itu lebih mudah dibanding nuri bayan yang sudah lama dipelihara oleh masyarakat," ujarnya.
Di samping itu, Faat tuturkan, masih terdapat 29 ekor burung yang berada di Suaka Paruh Bekok Tayawi, dan 7 ekor lagi akan segera dilepasliarkan.
Kemudian, ada 22 ekor lainnya yang masih dalam proses rehabilitasi. Sayang, tak semua bisa dikembalikan ke hutan karena ada yang sudah sekitar lima tahun hidup bersama pemiliknya.
"Kita coba rehabilitasi untuk membangkitkan sifat-sifat liarnya tadi. Ternyata memang sudah tidak bisa. Dia sudah sangat bergantung kepada orang untuk memberi makan," jelas Faat.
Ia lanjutkan, jika dipaksa untuk dilepaskan, kemungkinan satwa tidak dapat bertahan hidup atau survive.
Faat pun ajak masyarakat turut menjaga dan melestarikan lingkungan, hutan, dan satwa liar khususnya burung paruh bengkok di Maluku Utara. Karena menurutnya, hal tersebut adalah potensi alam dengan bermacam manfaat.
Tak jarang, satwa dari keluarga Psittacidae diburu untuk dijadikan peliharaan ataupun hadiah untuk kolega. Akibatnya, populasi hewan tersebut menjadi turun bahkan di kawasan konservasi.
"Mari kita hentikan perburuan satwa liar di hutan kita. Jika mau melihat burung ini secara langsung silakan datang dan saksikan di resort pengamatan burung di Tayawi," imbuhnya.
Dalam IUCN Red List, kasturi ternate berstatus rentan (vulnerable) dan nuri bayan berstatus risiko rendah (least concern).

Empat Ekor Kakatua dari Seram Gagal Dibawa menuju Pulau Ambon
20/02/25
Petugas Gagalkan Penyelundupan Burung di Pelabuhan Laut Sorong
05/11/24
Pintu Gelap, Jalur Penyelundupan Satwa Endemik
03/04/24
Patroli BKSDA Maluku Berhasil Amankan Puluhan Burung Dilindungi
03/04/24
Terendus Bau Tak Sedap, Rusa Timor Diamankan dari Gudang Warga
14/03/24
Belasan Burung Paruh Bengkok Selamat dari Penyelundupan
04/02/24
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu

Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
![Berpacu dengan Kepunahan [3]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742879417_fd2dc5f16700a5b9fff5.jpg)
Berpacu dengan Kepunahan [3]
![Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875241_b9bd802809c6c35df99a.jpg)
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
![Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875243_39937082cc8949808434.jpg)
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]

Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi

Dua Opsetan Tanduk Rusa Diamankan di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon

Akan Dibawa ke Pulau Jawa, 34 Burung Diamankan di Sampit

FATWA: Komodo Malas Merantau!

Petugas Gabungan Sita 72 Satwa Dilindungi di Mimika

Buntut Konflik di Riau, Harimau Masuk Boxtrap untuk DIevakuasi

Teka-Teki Keberadaan Baza Hitam si Predator Cilik

Gakkum Beroperasi, Puluhan Tengkorak Satwa Liar jadi Barang Bukti

FOTO: Perbedaan Orangutan Tapanuli dan Orangutan Sumatera

Labi-labi Ditemukan di Pulau Bawean, BKSDA: Penting untuk Terus Dijaga

Sebanyak 5 Penyu Diamankan dari Penyelundupan, 1 dalam Kondisi Stres

FATWA: Satwa yang 'Bangkit dari Kepunahan'

BKSDA Turun Tangan Pantau Harimau yang Melintasi Kebun

Lima Peniaga Kulit dan Tulang Harimau Diciduk Polisi

Bangkai Paus Terdampar di Simeulue, Evakuasi Terkendala Kondisi Pantai
