Mengenal Umbrella Species

3 min read
2021-10-12 10:30:03
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com – Dalam kegiatan konservasi kita kerap kali mendengar istilah Umbrella Species. Apa sebernarnya Umbrella Species itu? Apa hubungannya dengan kegiatan konservasi satwa di alam liar? Mari kita cari tahu bersama.

Pada tahun 2005, Millenium Ecosystem Assesment mendefinisikan Umbrella Species atau spesies payung sebagai spesies yang membutuhkan luas yang besar di habitat mereka. Kegiatan konservatif pada spesies ini memberikan pengaruh pada spesies lainnya yang juga tinggal di dalam ekosistem yang sama.

Kegiatan konservasi sering kali membutuhkan dana, waktu, dan tenaga yang besar. Kemudian diperkenalkanlah konsep Umbrella Species ini untuk menyederhanakan proses konservasi yang rumit. Konsep Umbrella Species diperkenalkan untuk memilih sejumlah spesies yang layak dijadikan sebagai dasar perencanaan konservasi.

Kegiatan konservasi terhadap spesies payung diharapkan mampu melindungi banyak spesies lain yang secara alami tinggal berdampingan di habitat asli mereka. Konsep ini juga digunakan untuk menentukan luas minimum dalam menentukan kawasan konservasi, kawasan yang dilindungi, serta menentukan komposisi dan struktur suatu ekosistem.

Dalam menentukan spesies payung yang ideal kita harus memperhatikan jumlah dan persebaran mereka. Spesies ini tidak boleh berada di terlalu banyak tempat sebab spesies yang tersebar di banyak area tidak akan melindungi suatu ekosistem yang memiliki kekayaan serta kekhasan. Akan tetapi, spesies yang jumlahnya terlalu sedikit di alam liar pun tidak dapat dijadikan Umbrella Species yang ideal sebab itu artinya akan ada banyak area yang tidak terjangkau oleh mereka.

Di Indonesia, kita mengenal harimau sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) dan orangutan sumatera (Pongo Abelii) sebagai Umbrella Species. Harimau dikenal sebagai umbrella species yang memayungi eksistensi banyak spesies lainnya, hal ini terjadi karena harimau adalah raja hutan yang memiliki luas teritori hingga 100 kilometer. Sedangkan orang utan yang sehari-hari memakan buah jelas memiliki peran sebagai seed dispersal di habitat mereka. Dengan begitu orang utan juga berfungsi menjaga kelestarian tanaman di sekitar mereka. Kehadiran mereka di alam liar memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kelangsungan suatu ekosistem dan kelangsungan hidup spesies lain.

Kemudian, apakah hanya harimau dan orang utan saja yang menjadi Umbrella Spesies? Nah, ternyata tidak. Ada beberapa Umbrella Species lainnya yaitu gajah, badak, hiu, paus, dan penyu. Di mana ini menjadi fokus konservasi WWF-Indonesia yang dipublikasi pada 2018 silam. Satwa-satwa payung ini tentu memiliki jasa yang besar sebagai penyeimbang bagi ekosistem.

Tags :
orangutan harimau umbrella species
Writer:
Pos Terbaru
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Berita
06/05/25
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Berita
05/05/25
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
Berita
02/05/25
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Berita
02/05/25
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Berita
02/05/25
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Berita
02/05/25
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Berita
30/04/25
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Berita
30/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Liputan Khusus
29/04/25
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Berita
29/04/25
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Berita
28/04/25
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Berita
28/04/25
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Berita
27/04/25
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Berita
26/04/25
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Berita
25/04/25
Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil
Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil
Berita
25/04/25
Serka Yusuf dan Serda Dani Jemput 1,2 Ton Sisik Trenggiling dari Polres Asahan di Malam Hari
Serka Yusuf dan Serda Dani Jemput 1,2 Ton Sisik Trenggiling dari Polres Asahan di Malam Hari
Berita
24/04/25
Terdakwa Kasus 292,3 Kilogram Sisik Trenggiling Divonis Bebas!
Terdakwa Kasus 292,3 Kilogram Sisik Trenggiling Divonis Bebas!
Berita
24/04/25