Gardaanimalia.com - Kawan Satwa, mari kita berkenalan dengan kucing tandang!
Satwa yang memiliki nama latin Prionailurus planiceps ini merupakan kucing yang hanya terdapat di Borneo, Kalimantan, Sumatra dan Semenanjung Malaysia.
Termasuk satwa yang tergolong langka, kucing tandang memiliki ukuran serupa dengan kucing rumahan. Bobot tubuhnya mencapai 1,5 sampai dengan 2,5 kilogram, dengan panjang 41 sampai 50 sentimeter dan ekor yang berkisar 13 sampai 15 sentimeter.
Kucing ini lebih senang tinggal di wilayah semi-aquatik seperti hutan rawa gambut. Persebaranya lebih banyak ditemukan pada ketinggian kurang dari 200 meter di atas laut dan dalam jarak 5 kilometer dari sungai besar ataupun danau.
Ia juga memiliki selaput di sela-sela jari kakinya yang mendukungnya berburu di air.
Kucing tandang masuk dalam kategori terancam punah (endangered) dengan perkiraan jumlah individu dewasa 2.499 ekor menurut Daftar Merah IUCN.
Status keterancaman ini disebabkan karena hilangnya habitat akibat degradasi dan konversi lahan, kontaminasi mangsa melalui polusi air, dan penangkapan ikan berlebihan. Ancaman lainnya, yaitu adanya pengeringan rawa gambut karena dibangunnya kanal buatan oleh manusia.
CITES pun menggolongkan kucing tandang ke dalam Appendix I, artinya satwa ini terancam punah dan dilarang diperdagangkan secara internasional.

Kucing tandang memiliki ciri khas yang membuatnya mudah dibedakan dari spesies lain, yaitu kepalanya yang datar-pendek ke arah hidung dan moncong, serta jarak antara mata dan telinganya yang relatif jauh dan bentuknya cenderung bulat .
Bentuk telinganya kecil dan bundar, diduga merupakan bentuk adaptasinya dengan kehidupan akuatik. Warna rambut di wajah kucing tandang lebih terang dibandingkan rambut di badannya, dengan moncong dan dagu berwarna putih.
Kucing tandang juga memiliki dua garis putih mencolok antara kedua matanya yang mengarah ke sisi hidungnya. Rambut kucing ini berwarna cokelat kemerahan di bagian atas kepala, coklat gelap di bagian tubuh, dan bintik putih di bagian bawah perut.
Rahang kucing tandang relatif kuat dan dengan gigi taring yang panjang yang berfungsi untuk menangkap dan menggigit mangsa bertubuh licin yang hidup di air.
Sebagai satwa karnivora, makanan kucing tandang kebanyakan adalah ikan, meskipun satwa ini juga berburu katak dan krustasea (binatang air berkulit keras).
Di penangkaran, diketahui ia dapat melahirkan satu hingga empat anak, dengan masa kehamilan sekitar dua bulan.
Satwa ini hidup soliter atau menyendiri dan bersifat teritorial. Ia akan meninggalkan jejak bau dengan cara mengencingi tanah untuk menandai wilayahnya.
Sumber:
- First records of the flat-headed cat Prionailurus planiceps on the Kampar Peninsula, Sumatra, Indonesia
- Hidupan Liar RER: Kucing Tandang