Migrasi Burung Raptor ke Sanggabuana, Pertanda Ekosistem Masih Baik

Gardaanimalia.com – Dua jenis burung raptor tampak bermigrasi ke kawasan Gunung Sanggabuana, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Tim peneliti menemukan mereka saat melakukan birdwatching atau pengamatan burung.
Dilansir detik.com, Hery Sudarno selaku peneliti dari Yayasan Konservasi Ekosistem Alam Nusantara atau Kiara menjelaskan bahwa pihaknya berhasil menemukan burung tersebut pada Kamis (09/09).
"Saat melakukan ekspedisi, kami melihat tiga koloni burung migran dari Asia Timur. Saat birdwatching, ada sekitar 57 burung terbang di atas area jalur pengamatan burung Cikoleangkak, Kawasan Pegunungan Sanggabuana," papar Hery pada keterangan tertulis, Senin (11/10).
Hery mengatakan bahwa kawanan burung tersebut terdiri dari dua spesies yaitu alap-alap cina (Accipiter soloensis) dan elang alap nipon (Accipiter gularis). Meski begitu, kehadiran burung migrasi ini tak pernah terduga sebelumnya.
Dalam penuturan, Hery mengungkapkan bahwa sebetulnya mereka dari Kiara dan tim SCF (Sanggabuana Conservation Foundation) tengah menyaksikan aktivitas Primata yang ada di Sanggabuana.
"Tidak menduga akan ada migrasi dua raptor di Sanggabuana. Ini mengejutkan dan merupakan spot baru untuk pengamatan burung migran." Karena biasanya Hery dan tim melakukan pengamatan di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Empat ekor elang alap nipon pertama kali terpantau pada pukul 16.00 WIB, kemudian disusul oleh sekawanan burung elang alap cina sejumlah 20 ekor.
Pemantauan di Gunung Sanggabuana selesai pada pukul 16.30 WIB dan terpantau ada sekitar 43 ekor burung yang melintas.
"Jika saja pengamatan dilakukan sejak pagi, bisa saja jumlah burung migran yang mampir dan terpantau di Sanggabuana jumlahnya ratusan individu."
Lebih lanjut, pada Minggu (10/9), pemantauan kembali dilakukan, dan pada pagi hari terpantau 102 individu yang kembali melintas di Sanggabuana, di jalur pengamatan burung Cikoleangkak.
Solihin Fuadi selaku Direktur Eksekutif SCF mengatakan bahwa migrasi burung–burung tersebut merupakan kabar baik.
"Kita sedang mengajukan perubahan status kawasan Sanggabuana menjadi Taman Nasional, dan hari ini dikunjungi oleh burung migran dari China."
Menurutnya hal ini salah satu pertanda baik. Karena dengan adanya migrasi burung ke Sanggabuana, maka dapat menjadi indikator bahwa ekosistem di Sanggabuana masih relatif bagus.
"Sehingga harus ada kebijakan pelestarian dan perlindungan di Sanggabuana," terang Solihin.

Burung-Burung Migran: Para Perantau Lintas Benua
19/05/23
Migrasi Burung Raptor ke Sanggabuana, Pertanda Ekosistem Masih Baik
12/10/21
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu

Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
![Berpacu dengan Kepunahan [3]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742879417_fd2dc5f16700a5b9fff5.jpg)
Berpacu dengan Kepunahan [3]
![Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875241_b9bd802809c6c35df99a.jpg)
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
![Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875243_39937082cc8949808434.jpg)
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]

Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi

Dua Opsetan Tanduk Rusa Diamankan di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon

Akan Dibawa ke Pulau Jawa, 34 Burung Diamankan di Sampit

FATWA: Komodo Malas Merantau!

Petugas Gabungan Sita 72 Satwa Dilindungi di Mimika

Buntut Konflik di Riau, Harimau Masuk Boxtrap untuk DIevakuasi

Teka-Teki Keberadaan Baza Hitam si Predator Cilik

Gakkum Beroperasi, Puluhan Tengkorak Satwa Liar jadi Barang Bukti

FOTO: Perbedaan Orangutan Tapanuli dan Orangutan Sumatera

Labi-labi Ditemukan di Pulau Bawean, BKSDA: Penting untuk Terus Dijaga

Sebanyak 5 Penyu Diamankan dari Penyelundupan, 1 dalam Kondisi Stres

FATWA: Satwa yang 'Bangkit dari Kepunahan'

BKSDA Turun Tangan Pantau Harimau yang Melintasi Kebun

Lima Peniaga Kulit dan Tulang Harimau Diciduk Polisi

Bangkai Paus Terdampar di Simeulue, Evakuasi Terkendala Kondisi Pantai
