Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Mardili
3 min read
2025-05-02 10:00:47
Iklan
Badak sumatera yang hidupnya berpacu dengan kepunahan. | Foto: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia

Gardaanimalia.com - Pembangunan Suaka Badak Sumatera (Sumatran Rhino Sanctuary atau SRS) di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur, ditargetkan rampung pada akhir 2025.

Proyek konservasi ini menjadi bagian dari Rencana Aksi Darurat (RAD) Badak Sumatera yang dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Menurut Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Ujang Wisnu Barata, pembangunan sarana dan prasarana suaka tersebut telah mencapai 80 persen, termasuk fasilitas utama seperti paddock dan kompartemen.

Tahap pertama telah tuntas, dan dua unit kompartemen yang tersisa dijadwalkan selesai dalam tahap kedua.

“Secara umum pembangunan sarana prasarana sudah mencapai 80 persen. Akhir tahun ini ditargetkan empat unit kompartemen bisa selesai dan dua ekor badak bisa direlokasi ke SRS,” ujar Ujang, Kamis (1/5/2025).

Suaka seluas 2.653 hektare ini mulai dibangun sejak 2018 dan menjadi zona inti perlindungan satwa langka badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) yang populasinya kini diperkirakan tersisa kurang dari 80 individu di alam liar.

Lokasi pembangunan dipilih berdasarkan kajian ekologis yang menunjukkan adanya jejak populasi badak di kawasan Leuser bagian timur.

Sementara itu, Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, menyatakan dukungan penuh terhadap pengembangan SRS di wilayahnya.

Dalam pidatonya pada pembukaan Festival Bunin (22/4/2025), ia menegaskan pentingnya percepatan pembangunan demi menyelamatkan spesies endemik yang terancam punah.

“SRS ini akan kita kembangkan lagi, karena ini aset berharga bukan hanya di Aceh tapi di dunia,” ujar Iskandar.

Pemerintah kabupaten, tambahnya, akan segera mengadakan pertemuan lanjutan guna memperkuat sinergi dalam pengelolaan konservasi tersebut.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat Aceh Timur untuk turut menjaga kelestarian hutan dan lingkungan sebagai bagian dari upaya pelestarian badak sumatera dan keberlanjutan hidup manusia.

Badak sumatera merupakan badak terkecil yang masih hidup dan satu-satunya badak Asia yang memiliki dua tanduk. Di dalam IUCN Red List, status konservasi badak sumatera saat ini adalah critically endangered (CR). 

Ancaman utama terhadap kelangsungan hidup badak sumatera meliputi menyusutnya luas hutan yang menjadi habitat alaminya, fragmentasi wilayah habitat, aktivitas manusia di sekitar kawasan tersebut, perburuan liar, serta berbagai aktivitas ilegal lainnya yang turut menyebabkan penurunan kualitas habitat.

Tags :
badak sumatera Dicerorhinus sumatrensis Suaka Badak Sumatera SRS Aceh Timur
Writer: Mardili
Pos Terbaru
FATWA: Dunia Terbalik si Munguk Beledu
FATWA: Dunia Terbalik si Munguk Beledu
Edukasi
21/05/25
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya
Liputan Khusus
20/05/25
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis
Edukasi
20/05/25
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Berita
19/05/25
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Berita
19/05/25
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Edukasi
19/05/25
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Berita
18/05/25
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Berita
18/05/25
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Berita
16/05/25
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Liputan Khusus
16/05/25
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Liputan Khusus
15/05/25
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Berita
15/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Liputan Khusus
14/05/25
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
Edukasi
14/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Liputan Khusus
13/05/25
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Berita
13/05/25
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Berita
09/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25