Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Penembak Kuskus Matabiru Diamankan di Ternate

344
×

Penembak Kuskus Matabiru Diamankan di Ternate

Share this article
Kuskus matabiru dalam kondisi mati lantaran induknya diburu. | Sumber: Dok. Komunitas Pulo Tareba
Kuskus matabiru dalam kondisi mati lantaran induknya diburu. | Sumber: Dok. Komunitas Pulo Tareba

Gardaanimalia.com – Puluhan kuskus matabiru (Phalanger matabiru) ditembak oleh sekelompok orang yang berasal dari Kabupaten Halmahera Barat, Minggu (30/6/2024).

Penembakan yang berlangsung sekitar pukul 00.00 WIT tersebut terjadi di kawasan Pulo Tareba, Kelurahan Takome, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Diketahui, dari puluhan ekor kuskus yang ditembak, sejumlah tiga ekor mati dan dibawa pulang. Akan tetapi, perburuan satwa dilindungi tersebut berhasil terendus oleh anggota Komunitas Pulo Tareba dan warga.

Alhasil, para terduga pelaku yang berjumlah lima orang tersebut pun diamankan.

Berdasarkan hasil interogasi yang dilakukan, ungkap Ketua Komunitas Pulo Tareba Junaidi Abas, terduga pelaku merupakan pekerja di salah satu toko kelontong di Kota Ternate.

“Mereka diamankan sekitar pukul 12 malam. Mereka diamankan di area Danau Tolire Kecil, Kelurahan Takome,” ujarnya, Selasa (2/7/2024) dilansir dari halmaheranesia.com.

Junaidi menerangkan, awalnya dia mendapatkan informasi dari seorang pemuda. Pemuda itu mengatakan bahwa ada yang melakukan penembakan terhadap kuskus.

“Ketika saya mendapat laporan dari pemuda bahwa ada yang menembak kuskus, segera saya ke lokasi di mana para pemburu berada,” ucapnya.

Penembakan Kuskus Terjadi Berulang Kali

Menurut Junaidi, para pemburu tersebut menembak puluhan ekor kuskus. Namun, pihaknya cuman menemukan tiga ekor kuskus matabiru dalam kondisi mati.

Penembakan kuskus matabiru, lanjut Junaidi, telah terjadi berkali-kali. Ia merasa resah dan marah atas peristiwa tersebut.

“Karena sangat merusak, menghabiskan, dan menghancurkan keberadaan satwa yang dilindungi. Kami hanya mencegah dengan menahan alat atau senjata yang dipakai untuk berburu,” terangnya.

Junaidi mengharapkan, pihak BKSDA dan Pemerintah Kota Ternate segera melakukan tindakan agar tidak terjadi peristiwa berulang seperti saat ini.

“Kami dari komunitas hanya membantu melakukan pencegahan saja. Semoga pemerintah, BKSDA, dan komunitas terkait mengatasi perburuan satwa liar ini,” ujarnya.

Karena bagi Junaidi, kondisi kuskus matabiru yang merupakan satwa endemik Pulau Ternate tersebut kini benar-benar berada dalam bahaya.

Sementara, Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) BKSDA Kota Ternate Abas Khurasani mengaku sudah menerima laporan tersebut.

Namun, pihaknya juga mengakui bahwa mereka terkesan lambat dalam melakukan tindakan tegas terhadap aksi perburuan tersebut.

“Kami baru pulang dari Ambon, sementara staf kami juga ada yang baru balik dari lapangan. Sehingga, sejauh ini kami belum mengambil langkah apa-apa”.

Kemudian, Pembina Aspiring Geopark Ternate Abdul Kadir Arif menambahkan bahwa belum sampai dua bulan, sudah dua kali para pemburu ditemukan menembak kuskus matabiru di lokasi yang sama.

Akan tetapi, terduga pelaku tak diproses hukum. “Ini sudah kali kedua aksi ini, kami berharap BKSDA tidak tinggal diam dengan masalah serius ini,” tutupnya.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments