Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Penyelundupan Reptil di Bandara Mopah Gagal, 51 Satwa Diamankan

19
×

Penyelundupan Reptil di Bandara Mopah Gagal, 51 Satwa Diamankan

Share this article
Penyelundupan Reptil di Bandara Mopah Gagal, 51 Satwa Diamankan
Bukti penyelundupan reptil di Bandara Mopah, Merauke | Foto: Jangkau Indonesia

Gardaanimalia.com – Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Papua Selatan berhasil menggagalkan upaya penyelundupan reptil asal Merauke di Kargo Bandara Mopah, Minggu (15/9/2024).

Reptil-reptil tersebut rencananya akan dikirim ke Jatiwaringin, Bekasi, Jawa Barat. Sebanyak 51 ekor reptil ditemukan dalam satu karton, terdiri dari 1 ekor ular sanca permata (Morelia amethistina), 2 ekor ular sanca karpet (Morelia spilota harrisoni), 7 ekor kadal pensil Burton (Liasis burtonis), 30 ekor kadal soa payung (Chlamydosaurus kingii), 6 ekor biawak kerdil (Varanus similis), dan 5 ekor biawak coklat (Varanus panoptes).

Upaya penyelundupan ini terungkap setelah paket mencurigakan terdeteksi melalui X-ray yang diawasi oleh Nuryani, petugas Avsec Bandara Mopah. Untuk memastikan isinya, paket dibuka bersama dengan perwakilan dari jasa pengiriman, Kopda Hendra dari Kopasgat Batalyon 461, Yudha dari BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Wilayah I Merauke, dan perwakilan Avsec Bandara Mopah.

“Betul, ada penahanan reptil yang rencananya dikirim ke Jatiwaringin, Bekasi. Reptil dimuat dalam 1 karton, yang di dalamnya terdapat empat box. Semua reptil saat ini sudah diamankan di kandang penahanan karantina,” ungkap Anastasia Diva Putri, Dokter Hewan Karantina yang bertugas, dikutip dari Jangkauindonesia.com.

Semua reptil tersebut sudah diamankan di kandang penahanan Karantina Papua Selatan. Kepala Karantina Papua Selatan, Cahyono, mengatakan sangat menyayangkan masih ada oknum tidak bertanggungjawab yang melakukan penyelundupan reptil endemik Merauke.

Sebagai informasi, kadal soa payung,  biawak kerdil, biawak coklat adalah reptil endemik Papua yang dilindungi. Sayangnya, biawak coklat terus mengalami penurunan populasi secara global

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments