Gardaanimalia.com – Enam jenis penyu dapat dijumpai di wilayah perairan Indonesia, antara lain penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu tempayan (Caretta caretta), dan penyu pipih (Natator depressus). Semua spesies itu masuk dalam daftar satwa dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor P.106 tahun 2018. Meski sudah semakin langka, hingga hari ini nyatanya perburuan penyu masih terus terjadi.
Mengutip dari laman Cendana News, di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, masyarakat masih berburu penyu khususnya untuk dikonsumsi. Jumawan, Koordinator Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap, memaparkan masih ada masyarakat yang percaya dengan mitos bahwa daging penyu dapat meningkatkan stamina tubuh. Hal itu kemudian memicu tingginya angka perburuan penyu di daerah Cilacap.
“Meski sudah dibantah secara medis tapi masih tetap ada masyarakat yang memercayai mitos itu dan melakukan perburuan penyu,” ucapnya.
Baca juga: Crytodactylus Jatnai, Tokek Jenis Baru yang Diduga Endemik Bali
Jumawan menambahkan ia dan teman-temannya yang tergabung dalam Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap terus memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait pelestarian penyu. Harapannya masyarakat bisa memahami pentingnya menjaga kelestarian penyu di alam.
“Kita harapkan ada partisipasi masyarakat untuk melaporkan perburuan penyu,” kata Jumawan.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk melaporkan dan menyerahkan temuan telur penyu agar dapat ditangani secara tepat.
Untuk diketahui, Kelompok Keservasi Penyu Nagaraja tidak hanya melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Mereka juga memiliki konservasi penyu di Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Saat ini ada 87 ekor penyu yang dirawat dan 400 telur penyu yang sedang dalam proses untuk ditetaskan.
