Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Puluhan Gajah Liar Masuk Permukiman Warga di Aceh Timur

525
×

Puluhan Gajah Liar Masuk Permukiman Warga di Aceh Timur

Share this article
Ilustrasi gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus). | Foto: Mardili/Garda Animalia
Ilustrasi gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus). | Foto: Mardili/Garda Animalia

Gardaanimalia.com – Puluhan gajah sumatra liar (Elephas maximus sumatranus) masuk permukiman warga di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh.

Kawanan gajah tersebut juga masuk kawasan perkebunan sawit pada Jumat (19/1/2024). Hal ini menyebabkan sebagian bibit tanaman warga di Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh rusak.

pariwara
usap untuk melanjutkan

“Lebih kurang ada 40 individu gajah liar yang masuk ke tiga desa di Kecamatan Peunaron,” kata Petugas Conservation Respon Unit (CRU) Serbajadi M Thayeb.

Menurut Thayeb, kehadiran mamalia besar itu akibat ruang geraknya yang terus menyempit. Selain itu juga dipicu oleh perusahaan yang mengantongi izin Hak Guna Pakai (HGU) berdekatan dengan permukiman warga.

“Kawasan HGU itu sekarang sudah seperti hutan sehingga gajah liar menyukai tempat tersebut,” ucapnya.

Tanaman warga yang rusak akibat interaksi dengan gajah liar. | Foto: Dok. warga
Tanaman warga yang rusak akibat interaksi dengan gajah liar. | Foto: Dok. warga

Ia menceritakan, kawanan gajah liar itu kerap masuk permukiman saat malam hari. Sementara, hewan liar tersebut menetap di dalam kawasan HGU pada pagi hari.

Konflik manusia dan satwa liar di Aceh Timur, kata Thayeb, terus terjadi sejak puluhan tahun yang lalu. Tidak hanya manusia, satwa juga menjadi korban dari konflik berkepanjangan itu.

Dia berharap pemerintah segera meminta tiga perusahaan pemilik izin HGU kebun sawit membersihkan lahan tersebut agar satwa liar tidak menetap di sana dan tidak terjadi konflik antara manusia dan satwa.

“Kami berharap pemerintah segera menginstruksikan ke pemilik izin HGU untuk membersihkan lahan mereka, supaya masyarakat tidak berkonflik lagi dengan gajah atau harimau,” tuturnya.

Hingga saat ini, tim CRU masih melakukan penggiringan dengan menggunakan mercon.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments