Seekor Beruang Madu Terluka Akibat Jerat di Kawasan Konservasi Riau

Gardaanimalia.com - Lagi-lagi terjadi, seekor beruang madu (Helarctos malayanus) ditemukan dalam kondisi terluka akibat ulah manusia di Suaka Margasatwa (SM) Bukit Rimbang Baling, Provinsi Riau.
Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau Ujang Holisudin mengatakan bahwa luka pada tubuh beruang tersebut disebabkan oleh jerat babi yang diduga dipasang oleh masyarakat.
“Beruang tersebut masih dalam keadaan agresif ketika kami ke lokasi. Namun, kondisi fisik pada tubuh beruang menunjukkan ada bekas luka baru, diduga terluka karena berupaya melepaskan diri,” jelas Ujang saat dihubungi oleh Garda Animalia, Selasa (11/2/2025).
Beruang ini pada awalnya ditemukan setelah warga melintas di kamp WWF. Melihat beruang terjerat, ia kemudian melapor kepada tim WWF pada Kamis (6/3/2025), yang kemudian dilanjutkan kepada Tim Resort BBKSDA Riau untuk bergerak menuju lokasi.
Kondisi beruang sudah sedikit melemah. Pada pukul 13.00 WIB, tim penyelamat lantas memutuskan berjaga di sekitar lokasi hingga malam hari agar satwa dilindungi tersebut aman. Mereka menunggu kedatangan tim medis.
Sekitar pukul 22.00 WIB, tim medis datang membawa perlengkapan medis dan kandang besi evakuasi, mereka lantas membius beruang yang terluka, melepaskan jerat dan mengobati luka-lukanya.
Beruang jantan itu memiliki luka di kaki kiri sebelah depan yang terkena bekas jeratan lama. Ditambah, empat luka baru yang menyerupai bekas tombak dan kaki kanan yang terluka karena jeratan baru.
Menurut Ujang, luka yang menyerupai bekas tombak diduga merupakan upaya dan reaksi beruang ketika hendak melepaskan diri dari jerat.
“Kami masih berpendapat luka tombak itu bisa jadi karena ujung pohon, atau terkena akar, atau badannya membanting agar melepaskan diri dari jerat tersebut,” kata dia.
Ia juga menjelaskan bahwa satwa itu masih dalam keadaan sehat dengan luka yang tidak terlalu dalam.
Di kaki kiri yang diduga bekas jeratan lama sudah tampak sembuh, juga luka-luka baru yang diperkirakan masih dapat sembuh secara alami.
“Mendapati beruang yang masih sangat agresif, dokter hewan memutuskan untuk melepasliarkan karena satwa masih sangat lincah dan aktif,” jelasnya.
Kemudian, tim mengevakuasi beruang dengan tandu dan memasukkannya ke dalam kandang besi, sembari menyisir sekitar lokasi untuk memastikan tidak ada jerat lain yang terpasang.
Di malam yang sama, mamalia itu dengan segera dilepaskan di habitat yang cukup jauh dari lokasi kejadian untuk mencegah interaksi lanjutan dengan manusia.
Pada pukul 03.00 WIB Jumat (7/3/2025), satwa dilindungi itu dilepasliarkan kembali.
BBKSDA Riau pernah melepasliarkan beruang di lokasi kejadian. Namun, menurut Ujang, kejadiannya sudah lama sehingga belum bisa dipastikan apakah beruang tersebut adalah beruang yang sama.
“Di data kami belum bisa dipastikan, karena sudah sangat lama, tahun 2017 dan kakinya masih utuh (tanpa luka). Pelakunya juga belum diketahui siapa,” jelasnya.
Kepala BBKSDA Riau Genman Suhefti Hasibuan mengecam keras perbuatan oknum masyarakat yang melanggar hukum, yakni berupaya melukai dan membunuh satwa yang dilindungi menurut undang-undang yang berlaku.
Ia mengimbau agar masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan konservasi agar beradaptasi dengan keberadaan satwa liar. Sebab kawasan tersebut merupakan kantong habitat satwa dan turut melindungi kelangsungan hidupnya.
“Juga tidak memasang jerat, tidak melakukan perburuan dan bertindak anarkis terhadap satwa liar,” tutupnya.

Seekor Beruang Madu Terluka Akibat Jerat di Kawasan Konservasi Riau
11/03/25
Beruang Madu di Perkebunan, BKSDA: Itu Habitatnya
17/02/25
Masuk Permukiman di Sampit, Beruang Madu Diamankan ke Pangkalan Bun
04/10/24
Beruang Madu yang Berkonflik dengan Warga Talang Babungo telah Dievakuasi
28/09/24
Sempat Terkena Jerat, Seekor Beruang Madu Akhirnya Dilepasliarkan!
20/09/24
Beruang Madu Pincang Muncul di Permukiman, BBKSDA Riau Pasang Perangkap!
17/09/24
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu

Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
![Berpacu dengan Kepunahan [3]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742879417_fd2dc5f16700a5b9fff5.jpg)
Berpacu dengan Kepunahan [3]
![Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875241_b9bd802809c6c35df99a.jpg)
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
![Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875243_39937082cc8949808434.jpg)
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]

Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi

Dua Opsetan Tanduk Rusa Diamankan di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon

Akan Dibawa ke Pulau Jawa, 34 Burung Diamankan di Sampit

FATWA: Komodo Malas Merantau!

Petugas Gabungan Sita 72 Satwa Dilindungi di Mimika

Buntut Konflik di Riau, Harimau Masuk Boxtrap untuk DIevakuasi

Teka-Teki Keberadaan Baza Hitam si Predator Cilik

Gakkum Beroperasi, Puluhan Tengkorak Satwa Liar jadi Barang Bukti

FOTO: Perbedaan Orangutan Tapanuli dan Orangutan Sumatera

Labi-labi Ditemukan di Pulau Bawean, BKSDA: Penting untuk Terus Dijaga

Sebanyak 5 Penyu Diamankan dari Penyelundupan, 1 dalam Kondisi Stres

FATWA: Satwa yang 'Bangkit dari Kepunahan'

BKSDA Turun Tangan Pantau Harimau yang Melintasi Kebun

Lima Peniaga Kulit dan Tulang Harimau Diciduk Polisi

Bangkai Paus Terdampar di Simeulue, Evakuasi Terkendala Kondisi Pantai
