Selundupkan 180 Burung Dilindungi, Pilot Trigana Air Diamankan

3 min read
2021-05-07 09:23:40
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Penyidik Balai Gakkum KLHK Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabalnusra) kembali mengungkap kasus penyelundupan ratusan burung dilindungi. Sebagaimana disampaikan dalam pers rilis yang dipublikasikan oleh Ditjet Gakkum KLHK pada Jumat (7/5/2021), penyelundapan ini melibatkan seorang pilot Trigana Air Boeing 737 Seri 300 PK-YSN. Pilot berinisial AS itu kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Sebagai barang bukti, petugas menyita sebanyak 180 burung dilindungi. Burung tersebut terdiri dari enam ekor kakatua raja (Probosciger aterrimus), lima ekor nuri kabare (Psittrichas fulgidus), satu ekor kakatua koki (Psittrichas fulgidus), 44 ekor perkici paruh jingga (Neopsittacus pullicauda), 10 ekor nuri bayan (Neopsittacus pullicauda), 8 ekor nuri coklat (Neopsittacus pullicauda), 16 ekor cenderawasih kuning besar (Paradisaea apoda), 2 ekor cenderawasih mati kawat (Seleucidis melanoleucus), dan 88 ekor kasturi kepala hitam (Lorius lory). Seluruh burung tersebut saat ini berada di Pusat Penyelamatan Satwa Tegal Alur, Jakarta.

Penyelundupan ini berhasil terungkap setelah ada informasi dari Satuan POM Pangkalan Angkatan Udara Halim Perdanakusuma kepada pihak Balai KSDA KLHK. Ada pengiriman ratusan burung dari Sentani Papua ke Jakarta dengan pesawat Trigana Air. Petugas kemudian menindaklajuti laporan tersebut dan menangkap AS.

Baca juga: Kenali Ciri Burung Nuri yang Tidak Boleh Dipelihara dan Diperdagangkan

"Penyelidik KLHK saat ini sedang mendalami keterlibatan pelaku lainnya," ungkap Muhammad Nur, Kepala Balai Gakkum Wilayah Jabalnusra.

Ia meyakini bahwa penyelundupan ini melibatkan pelaku lain sehingga akan terus dilakukan pendalaman kasus. Nur juga menyebutkan adanya dugaan keterlibatan oknum TNI dalam tindakan ilegal ini.



 

"Proses penegakan hukum terhadap oknum TNI dilakukan POM AU dan POM AD," imbuhnya.

Sementara itu, Rasio Ridho Sani,Dirjen Penegakan Hukum KLHK memaparkan saat ini perdagangan dan perburuan ilegal satwa liar merupakan ancaman besar bagi kekayaan hayati Indonesia. Bahkan, saat ini kejahatan ini sudah menjadi kejahatan terorganisir yang melibatkan banyak pihak.

"Modus operandi kejahatan terus berkembang termasuk menggunakan pesawat udara dan perdagangan online," ucap Rasio.

Oleh karena tingginya ancaman tersebut, Rasio menegaskan penindakan terhadap kejahatan tumbuhan maupun satwa menjadi priritas utama KLHK.

"Dalam beberapa tahun ini, kami telah melakukan 369 operasi dan telah melimpahkan 311 kasus ke kejaksaan untuk disidangkan," tuturnya.

Rasio Sani berharap para pelaku kejahatan ini mendapatkan hukuman yang seberat-beratnya agar ada efek jera. Terlebih lagi, perbuatan pelaku sudah merugikan negara dan mengganggu keseimbangan ekosistem.

Tags :
Kasturi kepala hitam penyelundupan burung nuri bayan
Writer:
Pos Terbaru
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Berita
18/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
Liputan Khusus
16/04/25
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
Berita
16/04/25
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
Berita
16/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
Liputan Khusus
15/04/25
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
Berita
15/04/25
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
Berita
14/04/25
Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
Liputan Khusus
14/04/25
Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh
Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh
Berita
11/04/25
FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban
FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban
Edukasi
11/04/25
Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
Berita
11/04/25
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng
Feature
07/04/25
FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
Edukasi
07/04/25
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
Berita
07/04/25
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
Berita
05/04/25
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Berita
26/03/25
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Berita
26/03/25
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Liputan Khusus
25/03/25
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
Liputan Khusus
25/03/25
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]
Liputan Khusus
25/03/25