Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Susah Cari Makan, Beruang Madu Berkeliaran di Pekarangan Warga

1195
×

Susah Cari Makan, Beruang Madu Berkeliaran di Pekarangan Warga

Share this article

Gardaanimalia.com – Beberapa waktu lalu, kemunculan Beruang madu atau Helarctos malayanus dilaporkan terjadi di Kalimantan Tengah di tiga lokasi berbeda, yaitu Desa Bangkal dan Desa Selunduk, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan serta Desa Sebabi, Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur.

Meski ukurannya relatif kecil, hanya sekitar 1-1,5 meter saja, namun beruang madu adalah binatang yang agresif. Jika merasa terganggu, ia bisa menyerang dengan gigi dan kuku yang tajam, dan mengakibatkan lawannya mengalami luka serius.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Tengah di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, menerima laporan dari masyarakat tentang kemunculan Beruang madu sejak awal bulan Juli. Warga melapor karena khawatir beruang madu semakin sering muncul dan menyerang. Sejauh ini isi laporan serupa, beruang muncul dianggap merusak pohon atau tanaman dan memakan buah milik warga.

“Kenapa banyak laporan beruang mendekati pemukiman? Kejadian berulang tiap tahun karena musim kemarau, satwa liar biasanya masuk ke sekitar pemukiman, ladang atau kebun untuk mencari makan dan minum,” kata Muriansyah, Komandan Jaga BKSDA Pos Sampit pada Minggu (10/7) seperti dikutip dari Antara.

Sampah yang dibuang sembarangan juga ternyata dapat mengundang beruang mencari makan. Muriansyah juga menghimbau warga, terutama warga yang tinggal di perumahan di pinggiran Kota Sampit yang masih banyak semak belukarnya agar tidak membuang sampah sembarangan.

Sebelumnya, warga kampung Sengkemang, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau, juga dikagetkan dengan ‘kunjungan’ dua ekor beruang madu. Beruang-beruang itu berkeliaran di pemukiman penduduk dan telah memangsa tujuh ekor ayam milik warga.

Susah Cari Makan, Beruang Madu Berkeliaran di Pekarangan Warga
Beruang madu mendatangi permukiman dan mencuri ternak warga di Riau.

Bahkan, kedua satwa langka ini juga sudah bersarang di sebuah pohon manggis yang hanya berjarak 10 meter dari rumah warga.

Warga yang merasa resah juga sudah menghubungi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau. Pihak BBKSDA Riau, lalu segera mengerahkan tim dan memasang perangkap di sekitar lokasi munculnya beruang madu.

Kepala BBKSDA Riau, Surharyono juga meminta agar warga setempat tidak panik dan segera menghubungi petugas jika melihat satwa yang diduga induk-anak ini masuk perangkap. Ia juga meminta warga untuk melapor jika ada lokasi kemunculan baru.

Mengenal Beruang Madu

Dari kecil, masyarakat luas pasti mengenal sosok beruang madu berwarna kuning yang bersahabat dengan manusia, Winnie The Pooh. Namun, meski sama-sama mengonsumsi madu, penampilan beruang madu di Indonesia sama sekali berbeda dengan tokoh kartun terkenal itu.

Melansir GoodnewsfromIndonesia, Beruang madu yang ada di Indonesia identik dengan warna rambut hitam dengan sedikit corak kuning di bagian leher. Karena corak yang bentuknya menyerupai matahari terbit itulah, beruang ini juga dipanggil dengan nama Sun Bear.

Jenis beruang ini adalah satu-satunya spesies beruang yang bisa ditemui di Indonesia. Uniknya, satwa ini merupakan jenis beruang terkecil di dunia, lho!

Tubuhnya hanya setinggi 1-1,5 meter dengan bobot jantan sekitar 75 kilogram dan betina lebih kecil lagi. Jika dibandingkan dengan beruang coklat di Amerika Utara dan Eurasia yang biasanya berbobot 700 kilogram, tentu ukuran Beruang madu sangat jauh lebih kecil.

Mereka bisa ditemukan di dataran rendah dan perbukitan di Sumatera dan Kalimantan. Selain di Indonesia, beruang jenis ini juga bisa ditemukan di negara-negara ASEAN serta negara dengan iklim tropis-subtropis lainnya.

Sesuai namanya, beruang ini biasanya hidup dengan mengonsumsi madu. Meski sebenarnya, ia juga sering memakan serangga, buah-buahan hingga pucuk daun. Walau begitu, makanan favorit mereka tetap sarang lebah yang penuh madu.

Beruang Madu Terancam Punah

Meski dapat ditemukan di banyak negara dan bisa bertahan hidup dengan memakan apa saja, hewan omnivora ini tak luput dari ancaman kepunahan. Dengan semakin kecilnya lahan hutan yang tersedia, otomatis habitat mereka menjadi semakin terdesak.

Hutan-hutan yang dialihfungsikan menjadi lahan perkebunan hingga pembangunan, membuat para beruang ini terpaksa kehilangan rumah dan makanan. Tidak heran, saat ini, Beruang madu sudah masuk daftar merah Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) dengan status rentan atau Vulnerable.

Di Indonesia, beruang madu juga termasuk salah satu satwa yang dilindungi dalam PermenLHK No. P106 Tahun 2018 tentang Tumbuhan dan Satwa Dilindungi. Beruang madu juga sudah masuk dalam Appendix 1 oleh CITES yang artinya, satwa ini tidak bisa diperjual-belikan secara internasional baik dalam kondisi mati maupun hidup, baik utuh maupun hanya bagian-bagian tubuhnya saja.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments