Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Tangan Kanan Kukang Bangka Harus Diamputasi Lantaran Tersengat Listrik

264
×

Tangan Kanan Kukang Bangka Harus Diamputasi Lantaran Tersengat Listrik

Share this article
Kukang bangka (Nycticebus bancanus) yang tersengat listrik di Desa Batu Rusa, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. | Foto: Alobi Foundation
Kukang bangka (Nycticebus bancanus) yang tersengat listrik di Desa Batu Rusa, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. | Foto: Alobi Foundation

Gardaanimalia.com – Seekor kukang bangka (Nycticebus bancanus) ditemukan terluka setelah tersengat listrik di Desa Batu Rusa, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Rabu (31/7/2024).

“Tangan kanan membusuk, mata rusak, luka bagian perut, dan banyak lagi luka lainnya,” sebut perintis Alobi Foundation Langka Sani dalam laporan tertulisnya, Sabtu (3/8/2024).

Karena kondisi tangan kanan kukang yang sudah sangat membusuk, tim mempertimbangkan untuk melakukan proses amputasi.

“… berarti kecil kemungkinannya dia dapat kembali lagi ke alam liar atau habitatnya,” sambung Langka.

Kukang tersebut diterima oleh Alobi Foundation, organisasi nirlaba yang bergerak di bidang kelestarian satwa dan mengelola Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Alobi. Alobi lalu membawa satwa nokturnal itu ke klinik untuk menjalani perawatan.

Pihak yang menghubungi Alobi adalah seorang warga setempat bernama Havis. Ia memberikan kukang tersebut setelah merawatnya selama beberapa hari di rumah.

Havis memutuskan menyerahkan kukang kepada pihak Alobi karena sudah tidak tahu lagi harus menyerahkan kukang kepada siapa.

Tangan kanan kukang membusuk efek dari sengatan listrik. | Foto: Alobi Foundation
Tangan kanan kukang membusuk efek dari sengatan listrik. | Foto: Alobi Foundation

Korban Rutin Sengat Listrik

Sengatan jaringan listrik ternyata sudah lama menjadi salah satu ancaman bagi kelestrian satwa liar di Indonesia.

Langka menambahkan, selain kukang, lutung juga kerap menjadi korban sengat listrik di Bangka Belitung.

“Ini salah satu kasus yang menambah daftar panjang satwa liar mati dan terluka parah akibat tersengat kabel listrik,” tegas Langka.

Peristiwa seperti ini tidak hanya di Bangka Belitung.

Perusahaan Listrik Negara (PLN) mendata, pada rentang 2021 sampai 2022, ada 1.200 gangguan listrik yang diakibatkan oleh interaksi instrumen listrik dengan kukang di wilayah Lampung. Angka ini sepadan dengan 11 kali pemadaman listrik setiap minggu selama dua tahun berturut-turut.

Dari ribuan peristiwa itu, sebagian besar kukang berakhir mati. Peristiwa kematian akibat aliran listrik ini disebut elektrokusi.

“Dalam sehari, setidaknya ada dua sapai empat kukang yang ditemukan di jaringan listrik, dan hampir semuanya mati tersengat,” ujar Manager Bagian Jaringan dan Kontruksi PLN UP3 Kota Metro Harry Dwitama (1/9/2022), mengutip dari laman Kukangku, gerakan kampanye penyelamatan dan pelestarian kukang.

Dalam laman tersebut juga dijelaskan, tiang dan kabel listrik memiliki fungsi yang mirip seperti tajuk pohon.

Bagi kukang, tajuk pohon digunakan untuk berpindah tempat, istirahat, dan mencari pakan.

Kukang sering kali menganggap infrastruktur kelistrikan sebagai pohon, karena banyak tiang dan kabel listrik bersinggungan dengan pohon sumber pakan kukang.

Merespons tingginya kejadian ini, pihak PLN memasang penghalau atau alat kejut yang dapat menghalau satwa dari kabel listrik. Meski demikian, diakui pihak PLN bahwa penghalau belum efektif dalam menurunkan angka kematian kukang.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments