2 Wilayah di Indonesia Ini Punya Satwa Primata Endemik Terbanyak

Gardaanimalia.com - Sebagai negara megabiodiversity, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Guru Besar Fakultas MIPA IPB, Prof Dr Ir Raden Roro Dyah Perwitasari, MSc, mengatakan dari 479 spesies primata di dunia 61 di antaranya yang hidup di Indonesia.
"Dari 61 spesies satwa primata di Indonesia, 38 di antaranya merupakan spesies endemik yakni dari 11 genus dan lima famili," jelas Wita dalam ringkasan orasi ilmiahnya.
Ia juga menerangkan bahwa primata asli dapat dijumpai hampir di seluruh wilayah geografi di Indonesia kecuali Papua. Sulawesi dan Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat menjadi dua wilayah dengan primata endemik paling banyak.
Namun, eksistensi primata tersebut kian terancam. Pertambahan penduduk, hilangnya habitat, perubahan iklim, dan aktivitas manusia membuat satwa semakin terdesak. Oleh karena itu, konservasi genetik dinilai menjadi hal penting.
"Konservasi genetik dan aplikasinya untuk konservasi satwa primata menjadi sangat penting sebelum satwa primata itu punah tanpa data biologi yang lengkap dan rinci," paparnya.
Baca juga: Deforestasi Merenggut Masa Depan Mamalia
Ia menambahkan konservasi genetik satwa primata memiliki tujuan mengurangi risiko kepunahan dengan memperhatikan proses genetik dan melestarikan potensi adaptasi spesies. DNA primata dapat digunakan untuk memetakan dan mengelompokkan konservasi genetiknya. Wita meneliti tarsius dan monyet ekor panjang sulawesi yang dianggap sebagai hotspot keanekaragaman hayati.
Berdasarkan studi molekuler yang dilakukannya ditemukan bahwa hibridasi alami yang terjadi antar dua spesies tarsius yang mempunyai habitat berbatasan yakni tarsius lariang dan tarsius dentatus. Sementara itu, dari analisis berbagai marka genetik, warna rambut, rambut ekor, dan vokalisasi, ditemukan satu spesies baru yang kemudian dinamai Tarsius wallacei sp. nov.
Selain itu, Prof Wita juga melakukan penelitian aspek genetik pada monyet ekor panjang di Papua. Monyet ekor panjang merupakan spesies eksotik atau asing di wilayah tersebut. Hasil rekonstruksi pohon filogenetik DNA mitokondria menunjukkan sampel Papua mengelompok dengan sampel Kalimanta bersama dengan haplotipe dari Jawa, Timor, Mauritius, dan Filipina.
Kesimpulan dari penelitian ini ialah pengembangan metode molekuler non-invasif untuk asesmen dan memonitor populasi primata liar menjadi komponen kunci dalam konservasi genetik. Rambut dan feses menjadi sumber DNA non-invasig yang paling umum digunakan.

FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
07/04/25
Dua Tersangka Perdagangan Satli di Sulut Terancam Pidana Maksimal 15 Tahun
27/02/25
Anoa di PT SCM akan Digiring ke Area Perlindungan Satwa
19/07/24![Menelisik Jalur Paruh Bengkok Ilegal di Sulawesi [1]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/thumbnail_1738896775_ba7da646f411796847d9.jpg)
Menelisik Jalur Paruh Bengkok Ilegal di Sulawesi [1]
27/06/24
Puluhan Ekor Satwa Sitaan Kembali ke Habitatnya di Maluku
25/06/24
Penyelundupan Gagal, Kakatua dan Nuri Terselamatkan
10/11/23
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng

FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!

Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser

Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik

Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu

Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
![Berpacu dengan Kepunahan [3]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742879417_fd2dc5f16700a5b9fff5.jpg)
Berpacu dengan Kepunahan [3]
![Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875241_b9bd802809c6c35df99a.jpg)
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
![Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875243_39937082cc8949808434.jpg)
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]

Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi

Dua Opsetan Tanduk Rusa Diamankan di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon

Akan Dibawa ke Pulau Jawa, 34 Burung Diamankan di Sampit

FATWA: Komodo Malas Merantau!

Petugas Gabungan Sita 72 Satwa Dilindungi di Mimika

Buntut Konflik di Riau, Harimau Masuk Boxtrap untuk DIevakuasi

Teka-Teki Keberadaan Baza Hitam si Predator Cilik

Gakkum Beroperasi, Puluhan Tengkorak Satwa Liar jadi Barang Bukti

FOTO: Perbedaan Orangutan Tapanuli dan Orangutan Sumatera

Labi-labi Ditemukan di Pulau Bawean, BKSDA: Penting untuk Terus Dijaga

Sebanyak 5 Penyu Diamankan dari Penyelundupan, 1 dalam Kondisi Stres
