Anak Gajah Sumatera yang Terkena Jerat Kini Telah Mati

Gardaanimalia.com - Seekor anak gajah sumatera yang tempo lalu ditemukan dalam keadaan kritis akibat jerat kini telah mati di Pusat Pelatihan Gajah (PLG) Saree, Aceh Besar, Selasa (16/11).
Setelah ditemukan dan dievakuasi oleh tim gabungan BKSDA Aceh pada sabtu (13/11) lalu, anak gajah sempat mendapat perawatan medis selama dua hari sebelum akhirnya meregang nyawa.
Menurut penuturan Agus Ariyanto, Kepala BKSDA Aceh, anak gajah sumatera (Elephas maximus sumatraenus) tersebut tidak dapat ditolong tim medis karena luka jeratan di belalainya sangat parah.
"Kami tidak bisa melanjutkan penyelamatannya. Informasi kematian gajah itu tadi pagi saya dapat dari tim medis yang menangani kondisi luka di bagian belalainya yang sudah parah. Kemudian ada infeksi juga, itu mungkin yang jadi penyebab kematian," ungkapnya dikutip dari merdekacom.
Berdasarkan hasil nekropsi, Agus menjelaskan bahwa gajah malang itu mengalami infeksi sekunder akibat luka terbuka di belalainya yang sudah lama.
"Selain itu, pencernaannya juga terganggu karena tidak optimal asupan makannya selama terkena jerat di alam," lanjut Agus mengingat bahwa anak gajah tersebut tak lagi mampu bertahan hidup.
"Ini merupakan kabar yang menyedihkan bagi kita, di mana harapan baru tumbuh karena berhasil melakukan penyelamatan dan melepaskan bekas jeratan yang tersisa di belalai gajah, namun takdir berkata bahwa penderitaan anak gajah harus berakhir," ujarnya dilansir dari acehportal.
Munculnya kabar kematian anak gajah sumatera ini juga mendapat tanggapan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh terkait keseriusan pemerintah dalam penanganan kasus perlindungan satwa di Indonesia.
"Terlihat hampir setiap tahun ada kematian gajah yang kena jerat kawat yang dipasang maupun diracun," ujar M Nur, Direktur Eksekutif Walhi dalam keterangannya, Selasa (16/11).
M Nur menyebut Pemerintah Aceh Jaya menerima kuota peremajaan sawit seluas 1.425 hektar pada tahun 2019, di mana kawasan replanting sawit tersebut dapat menganggu jalur lalu lintas gajah sumatera.
"Luas kawasan peremajaan sawit sudah mengganggu jalur lintas gajah, sehingga bisa terancam punah satwa kunci di Aceh yang masih kaya hutan," imbuhnya.
Sehingga, M Nur meminta kepada Pemerintah Aceh untuk sementara waktu menghentikan aktivitas replanting sawit hingga adanya penjelasan yang memerinci wilayah mana saja yang boleh digunakan untuk replanting.
"Sehingga tidak lagi menganggu habitat gajah dan spesies kunci lainnya di Aceh," lanjutnya.
Terkait kasus tersebut, M Nur mengatakan bahwa kematian satwa langka akibat jerat itu tidak bisa dibiarkan begitu saja. Pihak BKSDA Aceh harus mengusut tuntas matinya gajah di wilayah peremajaan sawit.
Walhi Aceh juga menilai bahwa jebakan jerat yang mana gajah menjadi korban tersebut hampir setiap tahun terjadi, namun peristiwa-peristiwa itu tidak memberikan efek jera terhadap pelaku.
"Ketika melihat angka kematian gajah meningkat setiap tahun menunjukan bahwa BKSDA tidak serius memberikan perlindungan terhadap Gajah Sumatra yang hampir punah," pungkasnya.
Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar yang Dilindungi, gajah sumatera termasuk satwa langka yang dilindungi.
Pun, berdasarkan data IUCN Red List mengungkap bahwa satwa yang hanya ditemui di Pulau Sumatera tersebut berstatus Critically Endangered yang artinya spesies terancam kritis dan sangat berisiko mengalami kepunahan di alam liar.

Lagi, Seekor Gajah Liar Sumatera Mati di Way Kambas
09/10/24
Konflik Terjadi Diduga karena Terpotongnya Jalur Jelajah Gajah
03/10/24
Gajah Gandi Mendadak Ngamuk, Penjaga Satwa Bali Safari Meninggal!
24/09/24
Gajah Liar Diduga Cari Makan ke Musi Rawas Utara
05/08/24
Gajah Sumatra: si Kecil Penghuni Baru PKG Riau
09/04/24
Kronologi Kematian Anak Gajah dengan Kaki Terlilit Nilon
30/11/23
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres

Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar

Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
![[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1744790117_ebae26a40ee2dbd50796.jpg)
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur

Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado

Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana

Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi

Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi

Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa

Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh

FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban

Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi

Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng

FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!

Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser

Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik

Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu

Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
![Berpacu dengan Kepunahan [3]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742879417_fd2dc5f16700a5b9fff5.jpg)
Berpacu dengan Kepunahan [3]
![Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875241_b9bd802809c6c35df99a.jpg)
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
