Atasi Konflik Manusia dan Beruang Madu, KSDA Pasang Kandang Jebak

3 min read
2022-03-08 22:09:47
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Beruang madu masuk perkebunan dan permukiman warga Sidang Tangah, Nagari Matua Mudiak, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat sejak Januari 2022 lalu.

Zurniati, seorang warga Surau Kubangan, Lubukbasung mengatakan bahwa masuknya satwa langka tersebut ke perkebunan warga mengakibatkan terjadi kerusakan.

Ia menyebut bahwa beruang madu itu sempat memakan tebu dan buah-buahan nangka milik warga. Bahkan, ungkapnya, beruang kerap lewat depan rumah masyarakat dan kebun cabai.

Beberapa titik yang acap kali terjadi kemunculan beruang sejak Januari lalu, kata Zurniati, yaitu Paparan, Surau Kubangan dan Aia Katiak.

Zurniati mengungkapkan pada Selasa (8/3) sekitar pukul 7.00 WIB, satwa dengan nama ilmiah Helarctos malayanus juga muncul dan sempat berpapasan dengan masyarakat.

Menurutnya, pertemuan masyarakat dan satwa dilindungi tersebut membuat warga merasa ketakutan untuk berangkat ke perkebunan. Kalaupun pergi ke kebun, biasanya hanya sekitar satu jam di sana.

"Beruang madu tidak mengeluarkan suara saat di kebun tebu dan kami takut diserang nantinya. Untuk anak-anak, saya larang untuk main keluar rumah," ujarnya.

Sementara itu, Saparudin, salah seorang warga lainnya mengakui bahwa lahan perkebunan tebu miliknya telah lima kali mengalami kerusakan sejak satu bulan lalu akibat konflik dengan beruang.

"Hampir seperempat hektare tebu saya dirusak beruang madu dan terakhir pada Sabtu (5/3) malam," ungkapnya.

Menanggapi kejadian itu, Ade Putra, Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pemasangan kandang jebak di lokasi kebun tebu yang rusak.

Ia mengungkapkan, beruang madu tidak mungkin dihalau karena kemunculannya terjadi di sekitar permukiman warga. Sehingga petugas memasang kandang untuk bisa melakukan evakuasi terhadap satwa langka itu.

"Kita memasang kandang jebak di dalam kebun tebu dan pemasangan kandang jebak dibantu Patroli Anak Nagari (Pagari) Baringin Kecamatan Palembayan, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) dan masyarakat sekitar," ujar Ade Putra.

Ade Putra mengungkapkan bahwa petugas telah berusaha menangani konflik manusia dengan satwa dilindungi tersebut sejak Januari hingga sekarang.

Salah satu upaya penanganan konflik yang dilakukan yaitu melakukan wawancara dengan saksi mata yang melihat beruang, identifikasi lapangan, memantau keberadaan satwa dari kotoran, jejak cakaran, dan sisa makanan yang ditinggalkan.

"Upaya telah kita lakukan, namun belum berhasil untuk mengevakuasi beruang madu," kata Kepala Resor KSDA Agam tersebut.

Ia pun melakukan imbauan kepada masyarakat untuk mengantarkan anak mereka ke sekolah dan lebih berhati-hati saat pergi ke kebun dengan cara tidak pergi seorang diri.

Tags :
beruang madu satwa dilindungi beruang konflik satwa liar
Writer:
Pos Terbaru
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres
Berita
18/04/25
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Berita
18/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
Liputan Khusus
16/04/25
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
Berita
16/04/25
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
Berita
16/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
Liputan Khusus
15/04/25
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
Berita
15/04/25
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
Berita
14/04/25
Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
Liputan Khusus
14/04/25
Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh
Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh
Berita
11/04/25
FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban
FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban
Edukasi
11/04/25
Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
Berita
11/04/25
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng
Feature
07/04/25
FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
Edukasi
07/04/25
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
Berita
07/04/25
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
Berita
05/04/25
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Berita
26/03/25
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Berita
26/03/25
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Liputan Khusus
25/03/25
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
Liputan Khusus
25/03/25