Bahaya Covid-19 Bagi Satwa Liar yang Dipelihara

3 min read
2021-02-03 12:52:46
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Pandemi saat ini memang menjadi ancaman dan ketakutan tersendiri bagi banyak orang di berbagai belahan dunia karena proses penularan yang begitu cepat dan mudah. Namun, apa jadinya jika SARS CoV 2 yang dikenal sebagai nama virus dari COVID-19 menyerang satwa liar?

Dalam sebuah tanya jawab di website San Diego Zoo Safari Park diketahui ada dua gorila mengalami batuk dan beberapa gejala ringan dari COVID-19. Kebun Binatang San Diego kemudian melakukan pengujian terhadap dua gorila tersebut. Melalui uji sampel feses, dua gorila tersebut mendapatkan hasil positif terjangkit infeksi virus SARS CoV 2.

Menurut staf dari San Diego Zoo Safari Park bahwa virus ini dapat menyebar dari manusia ke hewan dalam beberapa situasi, terutama selama kontak dekat dengan pengidap COVID-19.

Seseorang yang terinfeksi baik suspect ataupun yang telah dikonfirmasi baiknya menghindari kontak dengan satwa liar. Karena satwa liar dapat dengan mudah diganggu dan terancam oleh aktivitas manusia dan penyakit dari manusia, San Diego Zoo Global menganjurkan agar orang yang menjelajahi kawasan alam tetap berada di jalan setapak dan mematuhi semua tanda tentang menghormati satwa liar termasuk tidak mencoba mendekatinya atau memberi makan mereka.

Baca juga: Anak Lutung Merah Ditemukan Warga, Induknya Diduga Sudah Dibunuh

Sebuah cuitan dalam twitter oleh @HopeOrangutan yang berjudul “Kalau COVID-19 udah mulai menyerang gorila, kini monyet yang banyak dipelihara manusia serta primata lainnya dalam bahaya!” Monyet asia atau Catarrhines memiliki set 12 residu asam amino utama yang sama dengan ACE2 pada manusia. Oleh karena itu, kera, monyet rhesus, monyet ekor panjang, vervet, dan beberapa lemur, cenderung sangat rentan terhadap SARS CoV 2. Disebutkan ACE2 menjadi “pintu masuk” dari SARS Cov 2.

Sedangkan untuk simpanse, gorila, orang utan, owa jawa dan beruk, memiliki kerentanan yang tergolong masih diprediksi dapat tertular. Dengan munculnya berita bahwa gorila telah terinfeksi SARS CoV 2 telah mengeluarkan gorila dari golongan “masih diprediksi.”

Sebuah studi mengemukakan bahwa penyakit zoonosis biasanya menyerang primata yang sudah lama dipelihara atau bersentuhan dengan manusia, sehingga jika hewan tersebut berinteraksi dalam populasi yang lebih besar maka akan menyebar ke primata lain jika harus dikembalikan ke habitat aslinya. Dengan demikian keberadaan satwa liar ini dalam lingkungan manusia memungkinkan penularan penyakit dari kawanannya ke manusia.

Lalu apakah kamu masih ingin memelihara satwa liar?

Tags :
covid gorila zoonosis
Writer:
Pos Terbaru
FATWA: Dunia Terbalik si Munguk Beledu
FATWA: Dunia Terbalik si Munguk Beledu
Edukasi
21/05/25
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya
Liputan Khusus
20/05/25
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis
Edukasi
20/05/25
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Berita
19/05/25
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Berita
19/05/25
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Edukasi
19/05/25
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Berita
18/05/25
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Berita
18/05/25
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Berita
16/05/25
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Liputan Khusus
16/05/25
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Liputan Khusus
15/05/25
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Berita
15/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Liputan Khusus
14/05/25
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
Edukasi
14/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Liputan Khusus
13/05/25
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Berita
13/05/25
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Berita
09/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25