Bayi Dugong Penuh Luka Dievakuasi ke Pantai Tongaci

Gardaanimalia.com - Setelah kurang lebih sepekan dirawat oleh kelompok nelayan, bayi dugong (Dugong dugon) dibawa ke Pantai Tongaci pada Senin (21/12/2020) untuk mendapat perawatan lebih intensif. Evakuasi ini dilakukan atas kerjasama antara Alobi Foundation, Dinas Kehutanan Provinsi Bangka Belitung, Dinas Kelautan dan Perikanan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bangka Belitung, dan Satgas Pramuka. Bayi dugong yang terdampar ini awalnya ditemukan oleh nelayan dalam keadaan luka-luka di wilayah perairan Muntok, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung.
Menurut aktivis dari Animal Lovers Bangka Belitung Island (Alobi), kemungkinan luka-luka di bagian tubuh maupun sirip tersebut diakibatkan oleh benturan karang dan material kapal karam yang berada di perairan dangkal. Untuk penyebab terdamparnya, kemungkinan besar karena gelombang besar.
"Kemungkinan bayi dugong ini terpisah dari induknya karena hantaman gelombang besar, makanya terdampar," ungkap Ketua Alobi Bangka Barat, Teddy Teriko, dikutip dari laman Sumeks.co, Rabu (23/12/2020).
Baca juga: BBKSDA Riau Selamatkan Bayi Beruang Madu yang Terlantar
Teddy juga memaparkan bahwa belakangan nelayan beberapa kali menjumpai spesies ikan yang terdampar. Nelayan biasanya akan langsung mengembalikan ke habitatnya. Namun, hal serupa tidak bisa dilakukan kepada mamalia laut yang terluka cukup parah.
"Bayi dugongnya dibawa ke Sungailiat, direhab dulu. Ini termasuk spesies dilindungi. Tadi teknis bawanya hanya main gendong dililit kain basah, karena dugong ini bisa tahan di darat,” paparnya.
Dalam keterang foto yang diunggah melalui Instagram, Alobi menjelaskan bahwa pihaknya berkoordinasi juga dengan The Carribbean Manatee Conservation Center di Poerto Rico untuk mendampingi selama proses rehabilitasi.
Bayi dugong ini dikarantina di bak fiber yang sudah tersedia di Pantai Tongaci. Mungkin akan butuh waktu kurang lebih tiga hingga empat bulan untuk mengembalikan mamalia air ini ke habitatnya. Selain untuk menunggu luka di tubuh dan siripnya sembuh sempurna, tim juga menunggu agar cuaca lebih baik.

Seekor Penyu Terdampar dalam Keadaan Terluka di Pangkalpinang
27/08/24
Terjadi Lagi, Pelimbang Timah Meninggal karena Konflik Buaya
19/08/24
Tangan Kanan Kukang Bangka Harus Diamputasi Lantaran Tersengat Listrik
04/08/24
Konflik Membludak, Kandang Rehabilitasi Buaya Muara Over Kapasitas
01/08/24
Trenggiling Berbobot 10 Kilogram Dilepas ke Alam
02/07/24
Tiga Lumba-Lumba Terdampar Lagi di Bangka Selatan
14/06/24
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya

WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado

Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
