Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Bekantan Ditemukan Hanyut di Sungai Demi Cari Pakan

2449
×

Bekantan Ditemukan Hanyut di Sungai Demi Cari Pakan

Share this article
Bekantan Ditemukan Hanyut di Sungai Demi Cari Pakan
Bekantan yang diselamatkan di Kalteng. Foto: Mata Kalteng

Gardaanimalia.com – Seekor bekantan (Nasalis larvatus) yang hanyut di Sungai Mentaya, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah berhasil diselamatkan  warga dan petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Sampit. Primata dengan ciri khas hidung panjang dan besar ini ditemukan hanyut di tengah Sungai Mentaya oleh 2 motoris kelotok bernama Alus dan Johan saat melayani penyeberangan Sampit-Seranau.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Sampit, Muriansyah, menjelaskan awal mula pihaknya menerima laporan dari masyarakat di sekitar pelabuhan PPM Sampit mengenai penemuan Bekantan yang hampir tenggelam.

pariwara
usap untuk melanjutkan

“Bekantan terlihat kelelahan dan hampir tenggelam. Warga yang menemukan kemudian menyelamatkannya dengan diikat di bagian pinggang lalu diserahkan kepada seorang motoris lain bernama Amat yang selanjutnya melaporkan kejadian tersebut ke petugas” jelas Muriansyah pada Rabu (4/8/2021).

Seekor bekantan betina remaja tersebut kemudian dilepasliarkan pada Rabu (4/8/2021) siang di hutan yang merupakan habitatnya di Kecamatan Seranau. Pihak petugas BKSDA melakukan evakuasi ke hutan dengan dibantu dua orang anggota komunitas reptil Sampit bernama Hari dan Aji. Menurut petugas, kondisi bekantan baik dan tidak ada luka di tubuhnya, sehingga segera dilakukan proses pelepasliaran ke habitatnya.

Baca juga: Penyelundupan Benur Senilai Rp 8 Miliar Berhasil Digagalkan

Sementara itu, terungkap sudah ada lima kasus serupa dalam empat tahun terakhir. Bekantan menyeberang Sungai Mentaya hingga hampir tenggelam, dan diselamatkan oleh motoris penyeberangan. Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah menduga, populasi Bekantan di kabupaten Kotawaringin mulai terancam akibat sulitnya mendapat makanan di habitat aslinya.

“Hal ini cukup memprihatinkan karena bisa mengancam populasi satwa langka tersebut”, ungkap Muriansyah.

Pihak BKSDA dalam hal ini mengapresiasi dan berterima kasih atas kesadaran masyarakat yang cukup tinggi dalam turut serta menyelamatkan satwa langka tersebut.

Untuk diketahui, Bekantan merupakan spesies endemik Pulau Kalimantan yang populasinya terancam, berdasarkan Redlist Data Book of Endangered Species (IUCN, 2014) dan dikategorikan dalam Appendix 1 (CITES, 2010). Hal ini juga ditegaskan sebagai satwa dilindungi dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor (P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018) tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments