Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Berbulan-bulan Berkeliaran, Kemunculan Orangutan Akhirnya Direspons BKSDA

305
×

Berbulan-bulan Berkeliaran, Kemunculan Orangutan Akhirnya Direspons BKSDA

Share this article
Tangkapan layar rekaman orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus) yang muncul di tepi Jalan Nasional di Desa Riam Berasap Jaya, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat pada Minggu (12/5/2024). | Foto: Jurnalis.co.id
Tangkapan layar rekaman Pongo pygmaeus yang muncul di tepi jalan nasional di Desa Riam Berasap Jaya, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat pada Minggu (12/5/2024). | Foto: Jurnalis.co.id

Gardaanimalia.com – Seekor orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus) viral di media sosial karena muncul di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, Minggu (12/5/2024).

Kemunculan itu terekam tepat di tepi jalan nasional di Desa Riam Berasap Jaya, Kecamatan Sukadana yang menghubungkan Kabupaten Kayong Utara dan Kabupaten Ketapang.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Orangutan tersebut awalnya ditemukan oleh Ansol, seorang warga dan mitra Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) ketika sedang berada di sekitar kebun masyarakat. Ansol melihat primata itu sedang memakan umbut kelapa milik salah seorang masyarakat.

Dirinya kemudian berusaha menghalau orangutan agar kembali masuk ke dalam hutan. Akan tetapi, satwa liar itu justru mengikuti Ansol hingga ke tepi jalan raya. Setelah mendekati jalan, akhirnya orangutan menjauh.

Merespons berita viral tersebut, BKSDA Kalbar turun tangan dengan mengirimkan tim Wildlife Rescue Unit (WRU) untuk melakukan ground check.

“Langkah awal yang dilakukan oleh tim di lapangan saat ini adalah dengan menempatkan petugas dari tim WRU SKW I Ketapang untuk mengkoordinir pemantauan aktivitas di lapangan,” kata Kepala BKSDA Kalbar RM Wiwied Widodo, Selasa (14/5/2024) mengutip Tribun Pontianak.

Saat kegiatan, tim WRU tidak dapat mendeteksi keberadaan orangutan kalimantan maupun sarangnya.

Wiwied menginstruksikan timnya untuk selalu berkoordinasi dengan Balai TN Gunung Palung, aparat desa, dan warga dalam memantau dan mengamankan warga jika terjadi interaksi negatif dengan satwa liar.

“Upaya penyelamatan satwa dengan dengan evakuasi dan pelepasliaran juga kita siapkan jika memang perlu dilakukan,” katanya.

Wiwied menambahkan, jika evakuasi berhasil, orangutan akan dilepasliarkan di Taman Nasional Gunung Palung.

Sudah Berbulan-bulan Berkeliaran

Di lain kesempatan, seorang warga bernama Burhan mengungkapkan bahwa orangutan tersebut sebenarnya sudah berkeliaran di kebun warga selama berbulan-bulan.

“Sebenarnya orangutan ini bukan kali ini saja, sudah berbulan-bulan. Kelapa saya, nangka saya juga dirusak,” kata Burhan pada Minggu (12/5/2024) mengutip Jurnalis.

Burhan mengatakan, orangutan sering membuat kebun warga tidak utuh lagi. Selain itu, satwa liar ini pun sering mengejar warga yang berusaha menghalaunya masuk ke kebun.

“Terus terang kami sangat khawatir. Kemarin Pak RT menghalau saja dikejar oleh orangutan itu,” katanya.

Burhan menambahkan, orangutan tersebut ditengarai berasal dari sekitar tepian jalan nasional kilometer 8, 7, atau 5.

“Di kilometer 7 itu masih ada hutan, cuma melacaknya susah, memang butuh orang yang ahli,” sambungnya.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments