BKSDA Aceh Tangani Gajah di Daerah Rawan Konflik

Gardaanimalia.com - Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh dibantu oleh warga dan Conservation Response Unit (CRU) melakukan penanganan untuk menindaklanjuti terkait konflik gajah di Bener Mariah pada 6 November lalu.
Upaya penanganan dilakukan dengan cara melakukan penggiringan terhadap kawanan gajah agar dapat dipindahkan ke koridornya.
“Pihak BKSDA bersama masyarakat terus melakukan upaya penggiringan translokasi, memindahkan kawanan gajah dari tempat yang tidak tersekat ke tempat yang tersekat,” ungkap Kepala BKSDA Aceh, Agus Rianto, Minggu (7/11) dikutip dari acehsatu.com.
Agus memaparkan, upaya penanganan yang telah dilakukan adalah memasang pagar listrik kejut atau power fencing dengan tujuan menghalau gangguan untuk minimalisir konflik gajah liar.
Sedangkan untuk memantau pergerakan gajah, tim bersama mitra membuat barir dan melakukan pemasangan GPS Collar.
Diketahui sampai saat ini, pihak BKSDA bersama mitra sudah memasang sekitar 65 KM listrik kejut di beberapa titik daerah di Aceh yang dinilai rawan terjadi konflik gajah, termasuk di Bener Meriah.
“Di Bener Meriah kawanan gajah telah terbelah dua kelompok, satu kawanan atau kelompok telah berhasil dipasang GPS Collar, yang merusak rumah kemaren itu kelompok gajah yang tiga ekor. Sedangkan kawanan satu lagi telah berhasil kita pasang GPS Collar sehingga kita bisa memantau pergerakannya” imbuh Agus.
Ia pun melanjutkan, bahwa penanganan sedang dilakukan secara komprehensif dan untuk daerah rawan konflik seperti Bener Meriah dibangun koridor.
Guna membahas sinkronisasi program penyelesaian konflik gajah tersebut, Agus mengatakan bahwa dirinya telah duduk bersama tim satgas terdiri dari dinas lintas sektoral yang selanjutnya dibuatkan SK oleh Gubernur Aceh.
“Sebelumnya juga telah kita bahas tentang roadmap menyelesaikan konflik gajah, tidak hanya di Bener Meriah, akan tetapi seluruh Kabupaten di Aceh yang memiliki intensitas konflik gajah,” tutur Agus menambahkan.

Jual Sepatu sekaligus Pipa Rokok Gading Gajah, FS Diringkus Polisi
13/03/25
Bayi Gajah yang Tersesat di Kebun Sawit Dievakuasi ke PLG Minas
11/03/25
Harapan Baru, Gajah Septi Lahirkan Anak dalam Kondisi Sehat
20/02/25
Konflik Gajah di Aceh Barat Terulang, Perubahan Habitat Menyulitkan Penghalauan
15/02/25
Relasi Harmonis Gajah-Manusia dalam Sejarah dan Tradisi Budaya di Aceh
07/02/25
Dagangkan Cula Badak dan Gading Gajah, Dua Terdakwa Divonis 4 Tahun
06/02/25
Menjelang Tengah Malam, si Manis yang Melintasi Jalan Berhasil Dievakuasi

FLIGHT: Penyelundupan Burung Kicau sudah Seperti Minum Obat, Tiga Kali Sehari!

Jual Sepatu sekaligus Pipa Rokok Gading Gajah, FS Diringkus Polisi

Harimau dalam Kondisi Cacat Masuk Kandang Jebak di Kabupaten Agam

Bayi Gajah yang Tersesat di Kebun Sawit Dievakuasi ke PLG Minas

Seekor Beruang Madu Terluka Akibat Jerat di Kawasan Konservasi Riau

Kekerasan terhadap Lumba-Lumba di Muna dan Pentingnya Edukasi Masyarakat Terkait Satwa Dilindungi

Dugong yang Tidur, Semoga Tidak Selamanya

Sebanyak 243 Reptil Diselundupkan, 40 Persen di Antaranya Mati

Kasus Berlanjut, Sekarung Sisik Trenggiling Diserahkan ke Kejati Sumut

Berkelana dengan Lensa ala Regina Safri

Burung-Burung Migran di Pantai Sasa dan Masa Depan Mereka

Terisolir di Kebun Sawit, Orangutan Sumatera Dievakuasi ke Hutan Lindung

Bermula dari Berita Viral, Enam Warga Ditangkap karena Bunuh Harimau Sumatera

Pentingnya Satwa Liar bagi Orang Ternate

Biawak Dilindungi dalam Botol Mineral Disita Petugas di Ternate

Dibawa dari Padang, Seekor Kucing Hutan Diamankan di Bakauheni

TNI AL Gagalkan Upaya Penyelundupan Satwa Liar di Selat Malaka

Balai Karantina Gagalkan Penyelundupan Belasan Cica Daun dari Kalimantan

Siamang dan Bekantan Ditemukan di Rumah Warga di Tanjungbalai Sumut
