[caption id="attachment_16665" align="aligncenter" width="800"] Seorang peserta sedang memasang kamera trap, pada pelatihan yang diadakan oleh BKSDA Sumatra Barat dan Yayasan Sintas Indonesia. | Foto: Yusrizal/Antara[/caption]
Gardaanimalia.com - BKSDA Sumatra Barat dan Yayasan Sintas Indonesia membentuk Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) dengan harapan turut melestarikan satwa liar.
Selain itu, mereka juga memberikan pelatihan kepada masyarakat Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, guna menyokong harapan tersebut.
Kepala Resor KSDA Maninjau, Ade Putra menyebut, pelatihan berlangsung di Kantor Wali Nagari Salareh Aia, pada 6-8 Desember 2022.
"Peserta merupakan warga setempat yang ditunjuk oleh wali nagari. Dan kelompok masyarakat itu langsung dibentuk satu wadah dengan nama Tim Pagari," ujarnya, Kamis (8/12).
Menurut penjelasan Ade Putra, beberapa materi yang diberikan, seperti tentang navigasi darat, pengamanan dan perlindungan hutan.
Kemudian, materi lainnya, yaitu konservasi satwa liar, bioekologi harimau, navigasi konflik satwa liar, deteksi dini dan monitoring menggunakan kamera trap.
Ujarnya, materi-materi disampaikan oleh petugas BKSDA melalui Resor Maninjau dan Yayasan Sintas Indonesia. Selanjutnya, di hari terakhir, ada simulasi penanganan konflik.
Mulai dari melakukan proses verifikasi laporan, verifikasi lapangan, hingga bagaimana cara untuk melakukan penghalauan satwa liar.
"Masing-masingnya peserta menjalankan tugas yang telah kita berikan. Setelah pelatihan, maka bakal diterbitkan surat keputusan Tim Pagari dari Kepala BKSDA Sumatra Barat dan dikukuhkan oleh wali nagari setempat".
Dia menyebut, bahwa pembentukan Tim Pagari di Nagari Salareh Aia dikarenakan lokasi tersebut pernah ada konflik harimau sumatera. Sedangkan, masyarakat hidup di dekat kawasan hutan.


Garda Animalia
Belum ada deskripsi