Gardaanimalia.com – Buaya berukuran 4,3 meter berhasil dievakuasi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah I Baubau dan warga di Desa Ambuau Indah, Kecamatan Lasalimu Selatan.
Proses evakuasi buaya yang berlokasi di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara tersebut diketahui hanya dilakukan dengan menggunakan tali nilon, pada Sabtu (25/6).
Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Baubau BKSDA Sulawesi Tenggara, Prihanto menyebut, bahwa ini pertama kali pihaknya menerima laporan dari warga terkait temuan buaya berukuran besar yang muncul dekat permukiman.
Setelah mendapatkan informasi kemunculan satwa liar tersebut, pihak BKSDA langsung memberangkatkan petugas menuju Desa Ambuau Indah.
Namun, ujarnya, masyarakat di desa tersebut merasa khawatir akan terjadi konflik antara warga dan satwa liar, maka dari itu mereka berinisiatif melakukan penangkapan.
“Jadi sebelum ada korban, warga berinisiatif menangkap buaya itu. Buayanya besar, perkiraan teman-teman di lapangan sekitar 4,3 meter. Ini sementara dilakukan pengamanan,” jelas Prihanto, dilansir dari Kendariinfo.
Menurut penuturan Prihanto, reptil bertubuh besar tersebut akan dikirim ke Kota Kendari setelah selesai dilakukan proses evakuasi.
Ia menjelaskan, bahwa beberapa tempat di Kabupaten Buton tidak memungkinkan untuk jadi lokasi pelepasliaran, sehingga satwa akan dibawa ke penangkaran atau bisa langsung dilepasliarkan di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai.
“Kalau di Kendari ada penangkaran dan taman nasional sebagai tempat habitat buaya itu sendiri,” papar Prihanto.
Ia menyebut, buaya memang sering kali muncul di sekitar perkampungan warga Buton. Untuk itu, Prihanto menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar berhati-hati.
“Kami hanya bisa mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di lokasi yang diduga menjadi habitat buaya,” ungkapnya.
Prihanto menambahkan, bahwa pihaknya juga akan memasang imbauan di beberapa titik muara yang berlokasi di Kecamatan Lasalimu dan Lasalimu Selatan.
“Nanti kami juga akan memasang papan imbauan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di situ, lebih-lebih malam hari,” tutupnya.