Gardaanimalia.com – Seekor bangkai rusa tergolek di sekitar Pasir Berbisik yang berada di sebelah timur kawah Bromo. Bangkai tersebut ditemukan oleh sopir jip wisata.
Rusa itu pun lantas dievakuasi Kantor Cemoro Lawang oleh petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Tujuannya, untuk dilakukan nekropsi dan setelahnya dikuburkan.
Petugas Balai Besar TNBTS juga mengatakan, lokasi satwa liar ditemukan tepatnya berada di antara Keciri, Gunung Kursi dan Sabana Watangan.
“Di daerah itu populasi rusa dan babi hutan masih cukup banyak, begitu pula dengan ajag dan macannya,” ujar Ari, petugas Balai Besar TNBTS, Minggu (14/4/2024) dilansir dari Warta Bromo.
Ari mengonfirmasi bahwa bangkai satwa liar yang ditemukan pada Sabtu (13/4/2024) tersebut benar mengalami luka di bagian kaki kiri depannya.
Dirinya menduga, luka yang tampak pada kaki rusa tersebut menandakan bahwa satwa telah diserang oleh anjing liar atau ajag (Cuon alpinus).
“Jadi ajag ini bergerak secara berkelompok, dan pola makannya seperti itu. Mengincar bagian kaki lalu memakan organ di dalamnya,” jelas Ari yang kini bertugas di Resort Satriyan, Situs Purbakala Ampelgading ini.
Ari: Berkali-kali Rusa Mati dengan Pola Serupa
Menurutnya, kejadian seperti ini sudah beberapa kali terjadi. Sepanjang Ia bertugas sebagai Pengendali Ekosistem Hutan, sudah lima kali menemui rusa mati dengan pola serupa.
Berbeda dengan macan. Kucing besar tersebut memiliki kecenderungan memakan seluruh bagian mangsanya. Tidak pernah sekalipun meninggalkan buruannya.
“Yang diserang bukan kaki kalau macan, melainkan leher. Setelah itu buruannya dibawa dan dimakan, tidak ditinggalkan begitu saja,” papar Ari.
Dia menerangkan, rusa yang tewas tersebut diperkirakan diserang ajag pada malam hari di sekitar Sabana Watangan. Lalu, rusa kabur meninggalkan sabana hingga ke area Pasir Berbisik.
Ari juga menambahkan, sejauh ini populasi satwa liar yang ada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru masih terjaga dengan baik.
Tidak lupa, Ia pun berpesan kepada masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung agar berhati-hati dalam berkendara agar tidak menambarak satwa liar.
“Jika berkendara usahakan jangan sampai menabrak satwa, terutama di jalur selatan dari area Sabana Watangan sampai ke Jemplang,” tutupnya.
