Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Dua Beruang Madu Diduga Induk dan Anak Masuk Kebun Warga

994
×

Dua Beruang Madu Diduga Induk dan Anak Masuk Kebun Warga

Share this article
Ilustrasi beruang madu (Helarctos malayanus). | Foto: Animaliun
Ilustrasi beruang madu (Helarctos malayanus). | Foto: Animaliun

Gardaanimalia.com – Beruang madu (Helarctos malayanus) dilaporkan muncul di Jorong Jambak Nagari Sianok, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (24/4/2024) lalu.

“Sekitar pukul 22.38 WIB, seorang warga yang sedang berada di kebun miliknya. Tepat di depan rumahnya, melihat kondisi kandang angsa miliknya telah dibongkar oleh satwa beruang,” tulis akun Instagram BKSDA Sumbar, Selasa (30/4/2024).

Keesokan harinya, dua ekor beruang kembali terlihat sedang memakan madu galo-galo di depan rumah warga.

Melihat hal tersebut, warga lantas melaporkannya ke instansi terkait. 

Kepala Resort Marapi Singgalang Tandikat Aa Jusmar mengatakan, setelah mendapat informasi dari warga, petugas BKSDA Sumbar langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan.

“Warga mengatakan sudah dua hari terakhir sejak hari Rabu (24/4/2024) beruang muncul. Kemudian keesokan harinya, tim turun ke lokasi untuk verifikasi konflik tersebut,” ucapnya kepada Garda Animalia melalui sambungan telepon, Jumat (3/5/2024).

Jusmar juga menduga bahwa beruang yang masuk ke Jorong Jambar Sianok merupakan pasangan induk dan anak.

“Jika dilihat secara fisik, dua beruang itu diduga merupakan pasangan induk dan anak,” sambungnya.

Setelah dilakukan musyawarah bersama masyarakat, nagari, TNI, dan Polri, tim kemudian memutuskan untuk memasang perangkap di lokasi.

Selama beberapa hari ke depan, petugas BKSDA Sumbar akan melakukan pemantauan dan pengawasan di lokasi. 

Pihaknya pun akan melakukan pengecekan perangkap secara rutin untuk memastikan perangkap dalam kondisi baik.

Perangkap akan Dipasang hingga Kondisi Kondusif

Sementara itu, Polisi Kehutanan Resort Merapi Singgalang Tandikat Hengki menyampaikan, setelah beberapa hari perangkap dipasang dan dilakukan perondaan, beruang belum terlihat muncul kembali di lokasi konflik. 

“Sampai dengan kemarin, beruang belum terlihat muncul kembali. Dugaan sementara beruang sudah pindah lokasi,” ucap Hengki kepada Garda Animalia melalui WhatsApp.

Kendati demikian, Kepala Resort Marapi Singgalang Tandikat Aa Jusmar mengatakan, bahwa pengawasan akan tetap dilakukan dan perangkap akan tetap dipasang selama dua minggu atau sampai kondisi kembali kondusif.

“Untuk saat ini, pengawasan akan terus dilakukan dan perangkap akan tetap dipasang di lokasi konflik, minimal sampai 2 minggu atau sampai kondisi benar-benar sudah kondusif,” papar Jusmar.

Sebagai sebuah strategi, Jusmar mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan perangkap yang lain untuk dipasang.

Namun, pemasangan dilakukan setelah ada individu beruang yang masuk dalam perangkap.

“Kami sudah siapkan strategi lain. Ini juga sudah pernah kami lakukan dan berhasil. Karena berpasangan, jika yang satu masuk perangkap, maka pasangannya akan berusaha kembali ke lokasi untuk membebaskannya. Karenanya kita akan pasang lagi perangkapnya nanti setelah ada individu yang masuk perangkap,” pungkas Jusmar.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments