Gajah Berkalung GPS Collar Ditemukan Mati di Hutan Produksi

3 min read
2022-09-14 20:00:31
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Tim patroli Konsorsium Bentang Alam Seblat menemukan seekor gajah sumatera mati dalam kondisi tinggal tulang belulang, pada Selasa (13/9).

Mulanya, tim patroli melakukan pemantauan pergerakan gajah, pada Minggu (11/9). Berdasarkan data GPS Collar, posisi satwa liar itu tidak bergerak sejak 20 Agustus 2022.

Namun, tim baru mengetahuinya pada saat akan melaksanakan patroli. Hingga akhirnya, pada hari ketiga pukul 09.45 WIB. tim menemukan bangkai gajah di wilayah HP Air Rami.

Saat ditemukan, kondisi gajah hanya tersisa tulang belulang. Sementara, GPS Collar didapati berada di tumpukan tulang tengkorak.

Mengenai penyebab kematian gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) itu sendiri sampai sekarang masih belum diketahui secara jelas.

Dalam keterangan tertulis Konsorsium Bentang Alam Seblat, di sekitar lokasi kematian gajah yang masuk dalam kawasan HP Air Rami didapati beberapa titik sudah terbuka.

Lebih rinci, disebut bahwa pembukaan kawasan hutan di beberapa wilayah masih terlihat baru. Sementara, wilayah lainnya sudah mulai digarap menjadi perkebunan.

Matinya satwa dilindungi tersebut dinilai adalah pertanda keselamatan habitat dan populasi gajah di Bentang Alam Seblat Bengkulu semakin terancam.

Jika Gajah Sumatera Punah, Ancaman Bencana Alam Semakin Besar




Penanggung Jawab Konsorsium Bentang Alam Seblat, Ali Akbar mengatakan, jika situasi habitat masih seperti sekarang maka pelestarian gajah sumatera di Bentang Alam Seblat tidak akan terwujud.

"Setahun lebih kami berjibaku mencoba menyelamatkan habitat dan populasi tersisa gajah di Bentang Alam Seblat," ujarnya, Selasa (13/9).

Seperti melakukan patroli setiap bulan, meningkatkan kesadaran komunitas atas pentingnya fungsi satwa serta membangun kerja sama dengan para pihak.

Namun, Ali mengungkapkan, "Kejadian ini merupakan pukulan balik yang menyakitkan bagi kami."

Dirinya mengatakan, bahwa pembukaan lahan di kawasan Bentang Alam Seblat akan berdampak terhadap populasi gajah yang jumlahnya tidak banyak.

"Jika gajah di kawasan ini punah, maka kita akan menerima ancaman yang lebih besar yakni bencana alam," jelas Ali.

Ia menegaskan, bahwa upaya pelestarian gajah dengan populasi tidak lebih dari 50 ekor tersebut akan semakin sulit dilakukan. Karena ancaman keselamatan habitat terus terjadi.

Berdasarkan hasil analisis tutupan hutan di Bentang Alam Seblat, dalam kurun 2020-2022, seluas 6.350 hektare hutan alami di kawasan itu telah porak-poranda dirambah.

Analisa tersebut dilakukan oleh Konsorsium Bentang Alam Seblat yang terdiri dari Kanopi Hijau Indonesia, Genesis Bengkulu dan Lingkar Inisiatif Indonesia.

Tak hanya itu, Ketua Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI), Dony Gunaryadi juga menyebut temuan ini menandakan upaya yang dilakukan dalam pelestarian gajah sumatera kurang maksimal.

"Gajah yang dipasang GPS Collar itu membantu mendeteksi konflik antara manusia dan gajah. Namun apa daya gajah tersebut mati di wilayahnya sendiri," lanjut Dony.

Ia menambahkan, pihak FKGI akan meminta keseriusan dari aparat yang berwenang untuk mengusut penyebab kematian satwa dilindungi tersebut.

Tags :
gajah satwa dilindungi gajah sumatera gajah liar
Writer:
Pos Terbaru
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Berita
09/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Berita
06/05/25
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Berita
05/05/25
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
Berita
02/05/25
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Berita
02/05/25
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Berita
02/05/25
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Berita
02/05/25
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Berita
30/04/25
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Berita
30/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Liputan Khusus
29/04/25
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Berita
29/04/25
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Berita
28/04/25
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Berita
28/04/25
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Berita
27/04/25
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Berita
26/04/25
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Berita
25/04/25