Gajah dalam Lingkaran Pemburu

3 min read
2021-10-27 16:00:49
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia - Sebanyak 22 ekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) diumumkan mati oleh Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung Timur, Senin (4/10) lalu.

Kematian gajah sumatera yang diakibatkan perburuan liar selama 10 tahun terakhir ini disampaikan pada peringatan Hari Satwa Sedunia.

Dugaan yang muncul terkait perburuan liar berangkat dari ditemukannya bangkai satwa dilindungi tersebut tanpa gading maupun caling sebutan gading untuk gajah betina.

Sementara itu, Lembaga Swadaya Masyarakat Wildlife Conservation Societies (WCS) mencatat selama kurun waktu 8 tahun (2011—2018), ada 26 ekor gajah ditemukan mati dalam kawasan hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung Timur.

Dalam sebuah artikel yang dimuat Republika, aktivis WCS Lampung Timur, Sugio merincikan bahwa sebanyak enam ekor gajah terdiri dari lima jantan dan satu betina ditemukan mati pada 2011.

Tahun berikutnya, satu ekor gajah betina. Lalu tiga ekor gajah yakni satu jantan dan satu betina pada 2013. "Jenis kelamin satunya tidak teridentifikasi karena saat ditemukan tinggal tulang belulang," terang Sugio.

Kemudian pada 2014, dua ekor gajah ditemukan mati terdiri dari satu jantan dan satu betina. Pada 2015, enam ekor gajah mati yakni lima betina dan satu jantan.

Kematian terus terjadi, begitupun pada 2016, ada tiga ekor gajah mati, satu jantan dan satu betina, serta satu bayi gajah yang dikarenakan sakit.

Selanjutnya, pada 2017, empat ekor gajah mati, satu betina dan tiga lainnya tidak diketahui karena hanya tersisa tulangnya. Terbaru, pada 2018 ini, satu ekor gajah betina berusia sekitar 20 tahun ditemukan mati di Wilayah Resort III Kuala Penet TNWK.

“Faktor penyebab banyaknya perburuan karena adanya celah masuk bagi para pemburu ke dalam hutan TNWK. Mengingat topografi hutan Way Kambas yang bersebelahan dengan pemukiman warga, serta berbatasan dengan laut sehingga petugas kesulitan mengawasinya,” ungkap Sugio, aktivis WCS Lampung Timur, seperti dilansir Antaranews.

TNWK Menolak Angka Kematian Gajah


Saat data kematian gajah dirilis, Kepala Balai TNWK, Subakir, menolak angka yang dilaporkan WCS. Namun, ia mengakui Balai TNWK memang kekurangan petugas. Untuk menjaga 125.621 hektare hutan atau 8 kali luas Jakarta Selatan ini institusi hanya memiliki 50 petugas polisi hutan.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pun mengungkap data yang mengejutkan. Dikatakan bahwa ada 46 kasus kematian gajah terjadi di Aceh dalam kurun waktu 2015–2021. Di mana perburuan liar dan konflik dengan manusia menjadi pemicu tertinggi.

Dikutip dari Antaranews, terdapat 528 kasus konflik gajah dengan manusia di Aceh, yakni pada 2015 sebanyak 49 kasus, 44 kasus pada 2016 dan 103 kasus pada 2017.

Kemudian, sebanyak 73 kasus pada 2018, 107 kasus pada 2019, dan lonjakan konflik mencapai 130 kasus pada 2020. Belakangan, hingga Agustus 2021 terdapat 76 kasus. Dan dari itu semua 46 kasus di antaranya adalah kematian gajah.

Gajah Penyambut Leonardo Tinggal Kenangan


Pada 2018, seekor gajah penghuni Conservasi Respone Unit (CRU) Kabupaten Aceh Timur, Aceh bernama Bunta ditemukan mati mengenaskan.

Semasa hidupnya, Bunta pernah menyambut Leonardo DiCaprio. Kini ia telah mati. Kematiannya pun diduga kuat karena diracun oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Selain Bunta, pada 2019, gajah liar ditemukan mati di kawasan konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Arara Abadi yang diduga akibat perburuan liar.

Gajah ini pertama kali ditemukan seorang karyawan PT Arara Abadi di Desa Tasik Serai Kecamatan Talang Mandau, Bengkalis.

Kendati tidak ditemukannya proyektil peluru, tanda-tanda keracunan dan bekas jerat. Namun kemudian, gajah tersebut diduga mati karena perburuan dengan memotong bagian kepala untuk mengambil kedua gadingnya. Ini didasarkan atas temuan bangkai gajah dalam kondisi tanpa gading.

Pelaku, Pemain Lama dalam Perburuan Gading Gajah


Pun pada April 2020, di Kecamatan Kelayang Kabupaten Indragiri Hulu, Riau terdapat satu gajah sumatera ditemukan mati mengenaskan dengan belalai terputus dari kepala, dan gading yang masih utuh.

Donny Gunaryadi, Sekretaris Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI) mengatakan, yang ditangkap Polres Indragiri Hulu itu, pemburu kambuhan, dan spesialis. Mereka tak jera, karena hukuman tak setimpal dengan kejahatan. Nilai gading jauh lebih besar dibanding lama penjara dan denda yang harus dibayar, mengutip Mongabay.

Diketahui, pelaku bahkan mengaku sebagai petugas BKSDA untuk dapat mengelabui masyarakat yang sedang mengusir gajah yang sempat masuk ke perkebunan sawit tersebut.

Tags :
gajah gading gajah gajah sumatera
Writer:
Pos Terbaru
Niagakan 165 Kilogram Sisik Trenggiling, 1 Tersangka Ditangkap dan Lainnya dalam Pengejaran
Niagakan 165 Kilogram Sisik Trenggiling, 1 Tersangka Ditangkap dan Lainnya dalam Pengejaran
Berita
21/04/25
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres
Berita
18/04/25
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Berita
18/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
Liputan Khusus
16/04/25
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
Berita
16/04/25
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
Berita
16/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
Liputan Khusus
15/04/25
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
Berita
15/04/25
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
Berita
14/04/25
Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
Liputan Khusus
14/04/25
Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh
Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh
Berita
11/04/25
FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban
FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban
Edukasi
11/04/25
Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
Berita
11/04/25
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng
Feature
07/04/25
FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
Edukasi
07/04/25
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
Berita
07/04/25
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
Berita
05/04/25
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Berita
26/03/25
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Berita
26/03/25
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Liputan Khusus
25/03/25