Gajah Dwiki Mati di Penangkaran karena Infeksi Gigi

Gardaanimalia.com - Seekor gajah sumatra bernama Dwiki dinyatakan mati di penangkaran Aek Nauli Elephant Conservation Camp (ANECC) pada Selasa (14/2/2023).
Gajah berjenis kelamin jantan ini mati karena kelainan struktur gigi yang mengakibatkannya sulit makan. Sebelumnya, diketahui bahwa Dwiki memiliki luka luar di pipi kanannya.
Pemantauan kesehatan kemudian dilakukan oleh dua dokter hewan dari tim medis Veterinary Society for Sumatran Wildlife Conservation (Vesswic) pada 7 dan 8 Januari 2023.
Kepala BBKSDA Sumatra Utara, Rudianto Saragih Napitu mengatakan kondisi Dwiki sudah mulai pulih ketika pemeriksaan.
"Kondisi luka luar di pipi kanan sudah mulai membaik dan gajah sudah mulai makan dan minum walaupun sedikit," jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (17/2/2023).
Namun, gajah sumatra berusia 43 tahun tersebut mendadak mogok makan pada minggu kedua Februari.
Merespons perubahan perilaku ini, tim medis Vesswic dan dokter hewan ahli gajah Taman Safari Indonesia (TSI) kembali diterjunkan ke ANECC. Perawatan intensif pun dilakukan sejak Sabtu (11/2/2023).
Tim memberikan sebanyak 100 botol infus, obat-obatan, dan vitamin kepada satwa dilindungi itu untuk memulihkan kondisinya.
Namun, Dwiki tidak tertolong. Ia dinyatakan mati pada pukul 06.20 WIB, tiga hari setelah menjalani perawatan intensif (14/2/2023).
Kelainan Struktur Gigi Akibatkan Gajah Sulit Makan
Setelah kematiannya, tim melakukan nekropsi terhadap bangkai satwa. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya infeksi pada gigi kanan bawah. Akibatnya, gigi tersebut tidak bisa tumbuh normal.
Hal ini lantas mengakibatkan gigi geraham atasnya yang sehat juga tidak tumbuh normal. Penampakan gigi Dwiki menjadi asimetris antara kiri dan kanan.
"Kelainan struktur gigi ini mengakibatkan gajah sulit untuk makan," terang Rudianto.
Mamalia besar ini juga mengalami intususepsi lambung yang mengakibatkan malabsorbsi makanan dan malnutrisi. Tubuh Dwiki sulit menyerap nutrisi yang mengakibatkan dirinya mengalami penurunan kesehatan dan berat badan.
Pemeriksaan lanjutan dilakukan pada sampel hati, paru, ginjal, jantung, limpa, dan vesica urinaria (kandung kemih) untuk pemeriksaan histopatologi di Balai Veteriner Medan.
Hasil pemeriksaan tersebut akan menunjukkan keterangan lebih valid mengenai sebab kematian gajah jinak itu.
Dwiki Dimakamkan, Gadingnya Dipotong
Seusai nekropsi, bangkai satwa dikuburkan di lokasi ANECC, tempat gajah tersebut ditangkarkan. Sementara, gadingnya dipotong untuk disimpan di BBKSDA Sumatra Utara.
Sebelumnya, Dwiki dipindahkan dari Barumun Nagari Wildlife Sanctuary (BNWS) ke ANECC pada tanggal 18 Desember 2022 lalu. Ia dipindahkan bersama Dini, gajah betina jinak berusia 35 tahun.
ANECC terletak di Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara. Pemindahan Dwiki dilakukan untuk mengurangi beban biaya operasional BNWS yang krisis pembiayaan sejak pandemi covid-19.
Dwiki diduga mendapatkan luka di pipinya sejak dipindahkan ke ANECC. Namun, Rudianto menjelaskan kalau kondisinya sudah membaik ketika dipindahkan.
"Kalau hasil pemeriksaan dokter, sudah sehat dan dalam penutupan bekas luka. Karena sebelum pemindahan semua gajah harus diperiksa dan mendapat disposal dari dokter dan pemindahan juga didampingi dokter hewan," jelasnya.
Gajah sumatra merupakan satwa yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Satwa bernama ilmiah Elephas maximus sumatrensis tersebut berstatus endangered atau terancam punah. Hal itu terdata dalam The International Union for Conservation of Nature's Red List.
Di Indonesia, namanya juga terdaftar sebagai satwa dilindungi menurut Peraturan Menteri LHK Nomor P.106 Tahun 2018.

Imbas Dagangkan 8 Cula Badak, ZA Terancam Bui
29/08/24
Gakkum Ungkap Kerugian dari Jual Beli Trenggiling
01/07/24
Kegagalan KLHK Melindungi Badak Jawa
06/06/24
Jual Puluhan Kilogram Sisik Trenggiling, 4 Orang Dibekuk Aparat
25/03/24
Berkonflik Lagi, Harimau Diduga Beru Situtung Kembali Dievakuasi
20/03/24
Repatriasi 3 Orangutan Korban Penyelundupan dari Thailand
21/12/23
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu

Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
![Berpacu dengan Kepunahan [3]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742879417_fd2dc5f16700a5b9fff5.jpg)
Berpacu dengan Kepunahan [3]
![Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875241_b9bd802809c6c35df99a.jpg)
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
![Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875243_39937082cc8949808434.jpg)
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]

Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi

Dua Opsetan Tanduk Rusa Diamankan di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon

Akan Dibawa ke Pulau Jawa, 34 Burung Diamankan di Sampit

FATWA: Komodo Malas Merantau!

Petugas Gabungan Sita 72 Satwa Dilindungi di Mimika

Buntut Konflik di Riau, Harimau Masuk Boxtrap untuk DIevakuasi

Teka-Teki Keberadaan Baza Hitam si Predator Cilik

Gakkum Beroperasi, Puluhan Tengkorak Satwa Liar jadi Barang Bukti

FOTO: Perbedaan Orangutan Tapanuli dan Orangutan Sumatera

Labi-labi Ditemukan di Pulau Bawean, BKSDA: Penting untuk Terus Dijaga

Sebanyak 5 Penyu Diamankan dari Penyelundupan, 1 dalam Kondisi Stres

FATWA: Satwa yang 'Bangkit dari Kepunahan'

BKSDA Turun Tangan Pantau Harimau yang Melintasi Kebun

Lima Peniaga Kulit dan Tulang Harimau Diciduk Polisi

Bangkai Paus Terdampar di Simeulue, Evakuasi Terkendala Kondisi Pantai
