Gardaanimalia.com – Seekor gajah sumatera ditemukan mati di hutan Way Kambas wilayah Seksi I Resort Rawa Bunder, Kabupaten Lampung Timur, Lampung.
Bangkai gajah liar tersebut pertama kali ditemukan oleh petugas patroli survival hutan kawasan Way Kambas, dengan kondisi telah membusuk.
Gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) diperkirakan telah mati sekitar tujuh hari sebelum ditemukan, pada 15 Agustus 2023.
Lokasi penemuan bangkai gajah berkisar tujuh kilometer dari batas Taman Nasional Way Kambas. Untuk mencapai lokasi, tim harus menempuh perjalanan 1,5 jam dengan kendaraan roda empat dan berjalan kaki.
Saat melakukan olah TKP, polisi menemukan dua luka pada bangkai gajah. Satu luka berada di bagian perut kanan dengan bentuk membulat dan ukuran diameter sekitar enam sentimeter.
Luka lainnya berada di bagian belakang leher dengan diameter empat sentimeter. Selain itu, bangkai gajah tersebut ditemukan tanpa gading.
Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas Kuswandono membenarkan kabar kematian gajah di wilayah pengawasannya tersebut.
“Kami mengirim tim dokter hewan TNWK ke dalam hutan. Kami juga meminta bantuan tim dokter hewan dari Suaka Rhino Sumatera (SRS). Ada juga tim dari Polres Lampung Timur,” ucapnya, mengutip Kompas.
Menurut Kuswandono, pihak Balai TNWK masih menunggu hasil investigasi oleh tim dokter hewan dan Polres Lampung Timur.
Penyebab Kematian Gajah Sumatera Belum Diketahui
Hal yang sama diutarakan oleh Kasat Reskrim Polres Lampung Timur Iptu Johannes. Ia mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memberikan informasi terkait sebab kematian gajah.
“Penyebabnya kami belum bisa kasih keterangan. Mati karena diburu atau mati karena penyakit atau mati karena usia,” ujar Johannes, mengutip Suara Lampung.
Dia mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan apakah luka pada gajah tersebut merupakan hasil dari kegiatan perburuan atau penyebab lainnya.
“Entah luka membulat itu akibat peluru atau apa kami tidak bisa mengandai-andai, harus menunggu hasil autopsi terlebih dahulu,” kata Johannes.
Saat ini, pihak dokter hewan telah mengambil sampel kulit dari bagian luka membulat untuk diuji di laboratorium oleh dokter forensik satwa liar. Mereka juga mengambil sampel tulang untuk menentukan usia serta jenis kelamin gajah.