Gajah Sumatra Mati di Mukomuko, Penyebab Belum Diketahui

Gardaanimalia.com - BKSDA Bengkulu melakukan autopsi terhadap seekor gajah sumatra yang dilaporkan mati di kawasan PT Bentara Arga Timber (BAT), Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, Senin (1/1/2024).
Sebelumnya, pihak BKSDA Bengkulu mendapat laporan terkait kematian gajah (Elephas maximus sumatranus) dari petugas PT BAT.
Petugas perusahaan menemukan bangkai gajah di kawasan perusahaan yang mengantongi izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam (IUPHHK-HA) itu.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu Said Jauhari mengatakan, pihaknya sudah menurunkan tim untuk memeriksa gajah malang tersebut.
"Pemeriksaan dan autopsi terhadap gajah yang mati tersebut dilakukan oleh dokter hewan dari BKSDA Bengkulu," ucap Said dikutip dari Antara.
Selain mengidentifikasi terkait jenis kelamin dan umur, kata Said, tim nantinya akan mengambil beberapa sampel dari organ gajah, seperti otak, hati, paru-paru, isi lambung, usus, dan jantung.
Pengambilan sampel dari organ satwa tersebut dilakukan untuk memperoleh hasil identifikasi penyebab gajah sumatra itu mati.
Berdasarkan informasi pada Selasa (2/1/2024), BKSDA Bengkulu belum berhasil melakukan autopsi pada Senin (1/1/2024) karena hujan. Tim kemudian kembali melakukan perjalanan menuju lokasi penemuan gajah pada Selasa (2/1/2024).
"Tim belum sampai ke lokasi karena kemarin hujan, setengah perjalanan tim ditarik mundur. Hari ini dicoba kembali ke lokasi," pungkas Said Jauhari.
Kepala Resort KSDA Mukomuko Damin mengatakan bahwa lokasi gajah yang mati merupakan koridor gajah di daerah tersebut.
"Lokasi penemuan bangkai gajah sumatra di lokasi PT BAT tersebut menjadi koridor gajah di daerah ini," ujarnya.
Damin awalnya memperkirakan bahwa gajah yang mati itu berjenis kelamin betina karena tidak mempunyai gading.
Namun, perkiraannya bisa keliru karena Ia ungkapkan bahwa di kawasan PT BAT juga ada gajah jantan yang tidak memiliki gading.

Beruang Madu di Perkebunan, BKSDA: Itu Habitatnya
17/02/25
Beruang Madu yang Terkena Jerat akan Diamputasi
15/06/24
Perangkap Buaya Dipasang usai Konflik Berujung Maut
03/06/24
Terjadi Interaksi Negatif, KSDA Mukomuko Pasang Perangkap untuk Buaya
18/04/24
Gajah Sumatra Mati di Mukomuko, Penyebab Belum Diketahui
03/01/24
Buaya Terperangkap dalam Sumur Berhasil Diselamatkan
23/10/23
Dugong yang Tidur, Semoga Tidak Selamanya

Sebanyak 243 Reptil Diselundupkan, 40 Persen di Antaranya Mati

Kasus Berlanjut, Sekarung Sisik Trenggiling Diserahkan ke Kejati Sumut

Berkelana dengan Lensa ala Regina Safri

Burung-Burung Migran di Pantai Sasa dan Masa Depan Mereka

Terisolir di Kebun Sawit, Orangutan Sumatera Dievakuasi ke Hutan Lindung

Bermula dari Berita Viral, Enam Warga Ditangkap karena Bunuh Harimau Sumatera

Pentingnya Satwa Liar bagi Orang Ternate

Biawak Dilindungi dalam Botol Mineral Disita Petugas di Ternate

Dibawa dari Padang, Seekor Kucing Hutan Diamankan di Bakauheni

TNI AL Gagalkan Upaya Penyelundupan Satwa Liar di Selat Malaka

Balai Karantina Gagalkan Penyelundupan Belasan Cica Daun dari Kalimantan

Siamang dan Bekantan Ditemukan di Rumah Warga di Tanjungbalai Sumut

Seekor Kukang Sumatera Dilepasliarkan setelah Setahun Dipelihara Warga

Dua Tersangka Perdagangan Satli di Sulut Terancam Pidana Maksimal 15 Tahun

BKSDA Kalteng Selamatkan Dua Orangutan dalam Dua Hari

Ribuan Kupu-Kupu Awetan yang Hendak Diseludupkan ke Cina Akhirnya Dimusnahkan

Adakah Titik Imbang antara Pemanfaatan dan Perlindungan Kura-Kura Moncong Babi?

Indra Kembali ke Habitat Usai Dievakuasi di Aceh Timur

Seekor Kucing Kuwuk Ditemukan di Kandang Ayam di Kabupaten Agam
