Menjarah
Menjarah
Menjarah
BeritaHukum

Gakkum KLHK Amankan Pemilik Pipa Rokok Gading Gajah

2713
×

Gakkum KLHK Amankan Pemilik Pipa Rokok Gading Gajah

Share this article
Gakkum KLHK Amankan Pemilik Pipa Rokok Gading Gajah
Barang bukti berupa pipa rokok yang terbuat dari gading gajah. Dok : Gakkum KLHK

Gardaanimalia.com – Tim Operasi Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar Ditjen Gakkum KLHK mengamankan RGK (40) warga Desa Padaasih, Kecamatan Pasir Wangi, Kabupaten Garut, Jumat (5/6). RGK ditangkap karena kedapatan memiliki 3 pipa rokok yang terbuat dari gading Gajah Sumatra.

RGK sebenarnya berencana akan menjual ketiga pipa rokok berukuran 18 cm, 12 cm, dan 10 cm tersebut dengan harga Rp 500 ribu – Rp 4,5 juta. Ia juga mengaku memiliki 2 pipa rokok lainnya yang merupakan titipan dari teman.

pariwara
usap untuk melanjutkan

“Pedagangan satwa yang dilindungi adalah kejahatan luar biasa, melibatkan banyak aktor dan bahkan antar-negara, bernilai ekonomi tinggi. Ini serupa dengan kejahatan narkoba dengan sel jejaring yang terputus-putus,” kata Direktur Pencegahan dan Pengamanan Hutan Sustyo Iriyono dalam keterangannya, Jumat (5/6).

Penangkapan RGK ini merupakan hasil dari pengembangan kasus sebelumnya. Pada akhir Februari 2020 lalu, BBKSDA Riau menangkap FE, pemilik gading gajah yang hendak mengirimkan ilegal itu ke RGK.

Saat ini, tim sudah membawa RGK dan barang bukti ke Pos Gakkum KLHK di Kota Bandung. Jika terbukti pipa rokok tersebut terbuat dari gading Gajah Sumatra asli melalui uji forensik, RGK bisa didakwa dengan Pasal 40 Ayat (2) jo Pasal 21 Ayat (2) Huruf d Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dengan ancaman penjara maksimal 5 tahun dan denda maksimal Rp 100 juta.

Gakkum KLHK Amankan Pemilik Pipa Rokok Gading Gajah
Pengiriman Gading gajah berhasil digagalkan oleh Gakkum KLHK. Dok : Gakkum KLHK

Gading Gajah sumatra atau Elephas maximus sumatranus merupakan benda yang dilarang untuk diperjual-belikan di Indonesia. Pasalnya, keberadaan mamalia ini sudah berada dalam status kritis.

Dilansir dari Mongabay.com, Populasi ‘spesies payung’ bagi habitatnya ini semakin hari semakin menurun seiring dengan hilangnya hutan-hutan di Sumatera. Ditambah lagi, aktivitas pembalakan lias, penyusutan dan fragmentasi habitat, pembunuhan akibat konflik dengan manusia, serta perburuan masih gencar terjadi.

Gajah ini biasanya diburu untuk diambil gadingnya saja. Gajah yang sudah mati dan kehilangan gading itu lalu dibiarkan membusuk begitu saja di lokasi.

Menurut data dari WCS, Pada tahun 2007, diperkirakan populasi gajah Sumatra hanya tinggal 2400-2800 ekor saja. Itu pun, jumlahnya diperkirakan terus menurun.

Perkembangan industri pulp dan kertas serta kelapa sawit juga menjadi faktor penting ‘punah’-nya satwa khas Sumatra ini. Industri tersebut menjadi pemicu konflik antara manusia-satwa yang kian hari kian meningkat.

Bagi gajah, pohon-pohon sawit –yang merupakan emas hijau bagi manusia– adalah kudapan spesial. Akibatnya, gajah-gajah yang dianggap sebagai hama dibunuh (umumnya dengan racun) dan ditangkap.

Sejak tahun 2000-an saja, sudah ada gajah mati di seluruh Provinsi Riau. Akibatnya, di provinsi tersebut, jumlah gajah Sumatra di tahun 2007 hanya tinggal 210 ekor saja.

Belum lagi, gajah merupakan jenis binatang yang membutuhkan waktu cukup lama untuk bereproduksi. Gajah betina baru bisa melahirkan anak setelah mencapai usia 9-10 tahun. Itu pun, usia kehamilannya harus mencapai 22 bulan untuk bisa lahir.

Dalam satu kali kehamilan, biasanya hanya ada satu ekor bayi gajah saja. Selain itu, jarak waktu antar-kehamilan gajah juga cukup lama, yaitu berkisar antara 4-4,5 tahun.

Gajah berperan besar dalam menjaga ekosistem hutan. Dikutip dari WWF, Satu ekor gajah dewasa bisa mengkonsumsi makanan sekitar 136 kg/hari. Hal ini berarti dengan luas jelajah yang ia tempuh setiap harinya, maka Ia akan menyebarkan biji secara alami sehingga memperbaiki kondisi hutan. Kotorannya pun bisa menjadi pupuk alami bagi tanaman.

Gajah sejatinya merupakan hewan yang tidak berbahaya bagi manusia dan memiliki peran penting dalam melindungi alam sekitarnya.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments