[caption id="attachment_22796" align="aligncenter" width="1600"] Lepas liar harimau sumatera Ambar dan Beru di Taman Nasional Gunung Leuser, Rabu (6/3/2024). | Foto: PPID KLHK[/caption]
Gardaanimalia.com - Dua ekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) betina dilepasliarkan di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Rabu (6/3/2024).
Kedua harimau tersebut bernama Ambar Goldsmith yang berumur 5,5-6 tahun dan Beru Situtung yang berumur 3-4 tahun.
Ambar dan Beru berangkat dari Suaka Satwa Harimau Sumatera Barumun di Kabupaten Padang Lawas Utara menuju Pangkalan Udara Soewondo, Medan menggunakan jalur darat.
Setelah itu, mereka dibawa ke TNGL menggunakan helikopter Super Puma milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara.
Dua helikopter lain milik Polda Sumatra Utara membawa Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dan jajarannya yang ikut proses pelepasliaran.
"Kami melepas dua harimau itu di TNGL, keping terakhir bumi yang di dalamnya ada empat flagship species sekaligus, yaitu harimau sumatera, orangutan sumatera, gajah sumatra, dan badak sumatera. Kita menyebut flagship species sebagai satwa karismatik," kata Siti mengutip Kompas.
Ambar dan Beru dilepasliarkan di zona inti Hutan Lubuk Tanggok TNGL, Resort Sei Betung SPTN Wilayah VI Besitang, Bidang PTN Wilayah III Stabat, Kabupaten Langkat.
Lokasi tersebut dinyatakan sebagai habitat yang sesuai bagi spesies payung tersebut setelah dikaji oleh Balai Besar TNGL dan mitra pada 2022.
Hutan Lubuk Tanggok berada di lokasi yang relatif rendah, yaitu 45 meter di atas permukaan laut. Lokasi lepas liar itu juga memiliki lereng yang landai dan tutupan hutan yang lebat.
Sumber pakan harimau, seperti babi hutan, rusa, dan kijang tinggal di sana, ditunjukkan dengan adanya jejak satwa-satwa tersebut. Selain itu, tim juga menemukan jejak harimau sumatera di lokasi pelepasliaran.
Lokasi ini juga jarang dilalui masyarakat. Permukiman terdekat dari lokasi lepas liar berjarak 10 kilometer. Kemudian, hanya bisa diakses dengan perjalanan kaki selama 2-3 hari menyusuri Sungai Besitang ke arah hulu.
Untuk mencapai lokasi, tim pelepasliaran menempuh perjalanan selama empat sampai lima jam dengan sampan bermesin.


Aditya
Belum ada deskripsi