Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Harimau Dilaporkan Masuk Desa, BKSDA Turun ke Lokasi

125
×

Harimau Dilaporkan Masuk Desa, BKSDA Turun ke Lokasi

Share this article
Ilustrasi harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). | Foto: Fir0002/Flagstaffotos diunduh dari Wikimedia Commons
Ilustrasi harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). | Foto: Fir0002/Flagstaffotos diunduh dari Wikimedia Commons

Gardaanimalia.com – Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) kembali dilaporkan masuk permukiman Desa Kuala Tolam, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Kepada Bidang Teknis BBKSDA Riau Ujang Holisudin mengatakan, koordinasi tim lapangan dan pemerintahan desa berhasil menemukan jejak mamalia besar itu.

“Saat ini terus dilakukan pemantauan untuk memastikan individu tersebut masih ada atau sudah menjauh,” kata Ujang kepada Garda Animalia, Selasa (27/8/2024).

Ia juga mengatakan bahwa timnya telah empat kali turun ke lapangan.

Pada kemunculan kali ini pun, Ujang berkata, Kepala Seksi Wilayah I telah diterjunkan ke lokasi.

“Tim sudah empat kali ke lokasi dan saat ini tim terus berkoordinasi dengan kepala desa,” tambah Ujang.

Hal tersebut dilakukan BKSDA merespons informasi masuknya harimau sumatera ke Desa Kuala Tolam.

“Beberapa hari ini harimau berkeliaran di sekitar desa,” ucap Eman, warga Desa Kuala Tolam pada Senin (26/8/2024), melansir dari reformasibangsa.co.id.

Eman mengatakan, semenjak munculnya harimau, warga enggan datang ke kebun untuk bekerja.

“Masyarakat tidak dapat mencari makan karena takut pergi ke kebun sawit, apalagi warga sudah lama tidak panen,” tuturnya.

Bukan Kemunculan Pertama

Ketua Ikatan Mahasiswa Kecamatan Pelalawan (IPMKP) Rorin Ardiansyah turut bersuara menanggapi hal ini

“Kasihan masyarakat petani, jadi mereka takut mau ke kebun. Sedangkan mereka hidup bergantung dengan kebun, harus pemerintah atau BBKSDA Riau tanggap atas persoalan ini,” tegasnya.

Ia pun menekankan, tindakan harus lekas dilakukan, “Jangan sampai ada korban dulu, baru bertindak.”

Kemunculan kucing besar endemik Sumatra ini bukan pertama kali terjadi di Desa Kuala Tolam.

Pada 6 Februari 2020 lalu, warga menemukan jejak kaki diduga harimau sumatera di salah satu kebun sawit warga. Berselang delapan hari, pada 14 Februari, seekor ternak warga dikabarkan mati karena digigit satwa liar itu.

Kemunculan yang sama juga terjadi pada 2019, saat harimau lebih sering menampakkan diri di perkebunan warga.

Kepala Desa Kuala Tolam Rupardi menduga bahwa kemunculan harimau berkaitan dengan alih fungsi lahan menjadi kebun sawit dan Hutan Tanaman Industri (HTI).

“Menurut pengalaman kami, setiap kali ada aktivitas dari pihak perusahaan, seperti pemanenan kayu, harimau sering bermunculan,” ujarnya, mengutip javanewsonline.co.id.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments