Harimau Dilaporkan Masuk Desa, BKSDA Turun ke Lokasi

Gardaanimalia.com – Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) kembali dilaporkan masuk permukiman Desa Kuala Tolam, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Kepada Bidang Teknis BBKSDA Riau Ujang Holisudin mengatakan, koordinasi tim lapangan dan pemerintahan desa berhasil menemukan jejak mamalia besar itu.
"Saat ini terus dilakukan pemantauan untuk memastikan individu tersebut masih ada atau sudah menjauh," kata Ujang kepada Garda Animalia, Selasa (27/8/2024).
Ia juga mengatakan bahwa timnya telah empat kali turun ke lapangan.
Pada kemunculan kali ini pun, Ujang berkata, Kepala Seksi Wilayah I telah diterjunkan ke lokasi.
"Tim sudah empat kali ke lokasi dan saat ini tim terus berkoordinasi dengan kepala desa," tambah Ujang.
Hal tersebut dilakukan BKSDA merespons informasi masuknya harimau sumatera ke Desa Kuala Tolam.
"Beberapa hari ini harimau berkeliaran di sekitar desa," ucap Eman, warga Desa Kuala Tolam pada Senin (26/8/2024), melansir dari reformasibangsa.co.id.
Eman mengatakan, semenjak munculnya harimau, warga enggan datang ke kebun untuk bekerja.
"Masyarakat tidak dapat mencari makan karena takut pergi ke kebun sawit, apalagi warga sudah lama tidak panen," tuturnya.
Bukan Kemunculan Pertama
Ketua Ikatan Mahasiswa Kecamatan Pelalawan (IPMKP) Rorin Ardiansyah turut bersuara menanggapi hal ini
"Kasihan masyarakat petani, jadi mereka takut mau ke kebun. Sedangkan mereka hidup bergantung dengan kebun, harus pemerintah atau BBKSDA Riau tanggap atas persoalan ini," tegasnya.
Ia pun menekankan, tindakan harus lekas dilakukan, "Jangan sampai ada korban dulu, baru bertindak."
Kemunculan kucing besar endemik Sumatra ini bukan pertama kali terjadi di Desa Kuala Tolam.
Pada 6 Februari 2020 lalu, warga menemukan jejak kaki diduga harimau sumatera di salah satu kebun sawit warga. Berselang delapan hari, pada 14 Februari, seekor ternak warga dikabarkan mati karena digigit satwa liar itu.
Kemunculan yang sama juga terjadi pada 2019, saat harimau lebih sering menampakkan diri di perkebunan warga.
Kepala Desa Kuala Tolam Rupardi menduga bahwa kemunculan harimau berkaitan dengan alih fungsi lahan menjadi kebun sawit dan Hutan Tanaman Industri (HTI).
"Menurut pengalaman kami, setiap kali ada aktivitas dari pihak perusahaan, seperti pemanenan kayu, harimau sering bermunculan," ujarnya, mengutip javanewsonline.co.id.

Orangutan Viral di Kawasan Tambang Akhirnya Dievakuasi

Beruang Madu di Perbebunan, BKSDA: Itu Habitatnya

Konflik Gajah di Aceh Barat Terulang, Perubahan Habitat Menyulitkan Penghalauan

Akhirnya, Enam Pemburu Badak Jawa Divonis 11 dan 12 Tahun Penjara

Dikirim Tanpa Dokumen, 67 Satwa Diamankan di Pelabuhan Tanjung Priok

Memisahkan dengan Jelas: Pemeliharaan Satwa Liar Bukan Penyelamatan!

Tiga Orangutan Kelaparan Mencari Makan di Kebun Sawit, BKSDA Lakukan Pemantauan

Harimau yang Masuk Kandang Jebak di Aceh Timur akan Direlokasi

Lagi, Seekor Dugong Mati Terdampar di Kupang

Relasi Harmonis Gajah-Manusia dalam Sejarah dan Tradisi Budaya di Aceh

Pagar Terbuka! 15 Rusa Timor Berlari Bebas di TN Baluran

Dagangkan Cula Badak dan Gading Gajah, Dua Terdakwa Divonis 4 Tahun

Terjerat Jaring, Lumba-Lumba di Kenjeran Berhasil Kembali ke Laut

Bayi Bekantan Terpisah dari Induk, Diduga karena Habitat Rusak

Kesalahan Penanganan Diduga Sebabkan Kematian Orangutan yang Tersengat Listrik

Cegah Zoonosis, Pengamatan Tidak Langsung Manfaatkan Ekolokasi Kelelawar Pemakan Serangga

Petugas Amankan 30 Kilogram Sisik Trenggiling di Atas Kapal Cepat

Soa Payung, Kadal dengan Leher Berjumbai yang Unik

Dugong Fitri yang Terjerat Jaring Berhasil Dilepasliarkan

Gajah Betina Berusia 8 Tahun Ditemukan Mati di Aceh Timur
