Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Harimau Sumatera Diduga Satu Keluarga Dipantau BKSDA

586
×

Harimau Sumatera Diduga Satu Keluarga Dipantau BKSDA

Share this article
Ilustrasi seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). | Foto: Riau.go.id
Ilustrasi seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). | Foto: Riau.go.id

Gardaanimalia.com – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh akan memasang kamera trap untuk memantau keberadaan harimau sumatera.

Pemasangan alat pengawas itu dilakukan di areal permukiman warga di Desa Panton Rayeuk Tsa, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamaruzzaman jelaskan bahwa kamera trap digunakan karena satwa liar masuk kawasan padat penduduk.

“Lima kamera akan dipasang. Setelah itu kita akan analisa, apakah harimau ini sekadar melintas saja atau bagaimana. Baru dilakukan langkah lanjutan,” kata Kamaruzzaman kepada Kompas, Selasa (21/3/2023).

Ia menilai bahwa upaya bersama dari Pemerintah Kabupaten Aceh Timur dan BKSDA Aceh sangat diperlukan dalam atasi masalah konflik.

Jika Hutan Menipis, Konflik Manusia dan Harimau Sumatera Tak akan Selesai

Apabila kawasan hutan semakin berkurang, lanjut Kamaruzzaman, maka interaksi negatif yang terjadi antara manusia dan satwa liar sulit dihentikan.

“Jika hutan semakin menipis, baik itu berubah menjadi lahan pertanian dan perkebunan, maka konflik antar manusia dan hewan tidak akan selesai. Ini perlu langkah bersama,” ujarnya.

Adapun penanganan konflik ini berawal dari laporan yang diterima oleh BKSDA Aceh. Mereka terima laporan bahwa harimau masuk ke dua titik, yaitu permukiman dan perkebunan warga.

“Informasinya ada tiga harimau. Bisa jadi ini harimau satu keluarga,” ungkap Kamaruzzaman.

Menurut amatan BKSDA Aceh, sejauh ini tidak ada tanda-tanda baru harimau sumatera di kawasan tersebut.

“Kami pastikan turut bersama TNI/Polri membantu masyarakat,” tandas Kamaruzzaman.

Sebelumnya, dikabarkan bahwa masyarakat pedalaman Aceh Timur khawatir keluar rumah karena ada harimau sumatera.

Menurut berita, warga temukan jejak tapak dan kotoran satwa endemik Pulau Andalas itu di desa mereka.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments