Harimau Sumatera Masuk Permukiman, BKSDA Pasang Kandang Jebak

Gardaanimalia.com - Menindaklanjuti masuknya harimau sumatera ke permukiman warga, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat melalui Resor Agam pun memasang kandang jebak.
Adapun permukiman warga yang didatangi oleh satwa langka dengan nama ilmiah Panthera tigris sumatrae tersebut ialah Maua Hilia, Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan.
Ade Putra, Kepala Resor KSDA Agam mengatakan bahwa pemasangan kandang jebak itu merupakan langkah terakhir yang dilakukan setelah beberapa kali terjadi konflik satwa dilindungi itu dengan manusia.
Karena sebelumnya, ujar Ade, tim KSDA Agam telah melakukan upaya pengusiran harimau sumatera selama 10 hari sesaat setelah diketahui satwa tersebut juga memangsa sapi milik warga setempat.
Namun, penghalauan yang dilakukan dengan menggunakan bunyi-bunyian itu tidak cukup berhasil. Karena satwa endemik pulau Sumatera tersebut kembali masuk ke kawasan permukiman, bahkan sempat mengejar ternak warga.
"Upaya penghalauan dan penanganan telah kita lakukan, namun harimau masih masuk permukiman, sehingga kita melakukan evakuasi," tuturnya, Kamis (23/12) dilansir dari Antaranews.
Pemasangan kandang jebak ini dilakukan di dua lokasi yang berbeda dengan jarak sekitar 400 meter. "Pemasangan kandang jebak melibatkan Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) Baringin dan masyarakat setempat," ungkapnya.
Ade menyebut bahwa lokasi yang dipilih tersebut berdasarkan daerah terakhir munculnya si raja hutan. Karena di tempat itu ditemukan jejak kaki harimau sumatera dengan kondisi baru berdasarkan identifikasi tim KSDA Agam.
"Kami memberi umpan untuk menarik agar satwa dilindungi Undang-Undang (Nomor) 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistimnya itu, masuk ke dalam kandang jebak. Kami juga memasang kamera jebak di sekitar kandang," ungkapnya.
Ia melanjutkan, bahwa saat satwa itu masuk ke dalam kandang jebak, maka pihaknya akan melakukan observasi dan pemeriksaan kesehatan terhadap satwa langka tersebut. Apabila dinyatakan sehat, itu artinya bisa langsung dilepasliarkan ke habitatnya.
"Kalau harimau dalam keadaan sakit dan memerlukan penanganan rehabilitasi, akan kami kirim ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya milik Yayasan Arsari," ujarnya.
Sementara itu, Iron Maria Edi, Wali Nagari Salareh Aia mengutarakan bahwa warga Maua Hilia merasa sangat resah dengan kehadiran harimau sumatera sejak satu bulan yang lalu.
"Masyarakat tidak fokus saat pergi ke kebun dan mereka tidak memanen sawit dan pinang," ungkap Maria Edi.
Dalam penuturannya, ia berharap satwa dilindungi tersebut dapat diamankan sehingga warga memiliki keberanian lagi untuk ke kebun dan ekonomi masyarakat juga akan membaik.
Ia menambahkan bahwa konflik manusia dengan harimau ini merupakan pelajaran bagi masyarakat dan pemerintah nagari, karena harus koreksi dan tidak merusak lingkungan.

Bermula dari Berita Viral, Enam Warga Ditangkap karena Bunuh Harimau Sumatera
06/03/25
Indra Kembali ke Habitat Usai Dievakuasi di Aceh Timur
25/02/25
Jejak Harimau Ditemukan di Mukomuko, BKSDA Siagakan Box Trap
22/02/25
Harimau yang Masuk Kandang Jebak di Lampung akan Direlokasi
19/02/25
BKSDA Berencana Relokasi Harimau yang Masuk Kandang Jebak di Aceh Timur
13/02/25
AF Ditetapkan sebagai Tersangka Pembunuh Anak Harimau di Madina
28/10/24
FLIGHT: Penyelundupan Burung Kicau sudah Seperti Minum Obat, Tiga Kali Sehari!

Jual Sepatu sekaligus Pipa Rokok Gading Gajah, FS Diringkus Polisi

Harimau dalam Kondisi Cacat Masuk Kandang Jebak di Kabupaten Agam

Bayi Gajah yang Tersesat di Kebun Sawit Dievakuasi ke PLG Minas

Seekor Beruang Madu Terluka Akibat Jerat di Kawasan Konservasi Riau

Kekerasan terhadap Lumba-Lumba di Muna dan Pentingnya Edukasi Masyarakat Terkait Satwa Dilindungi

Dugong yang Tidur, Semoga Tidak Selamanya

Sebanyak 243 Reptil Diselundupkan, 40 Persen di Antaranya Mati

Kasus Berlanjut, Sekarung Sisik Trenggiling Diserahkan ke Kejati Sumut

Berkelana dengan Lensa ala Regina Safri

Burung-Burung Migran di Pantai Sasa dan Masa Depan Mereka

Terisolir di Kebun Sawit, Orangutan Sumatera Dievakuasi ke Hutan Lindung

Bermula dari Berita Viral, Enam Warga Ditangkap karena Bunuh Harimau Sumatera

Pentingnya Satwa Liar bagi Orang Ternate

Biawak Dilindungi dalam Botol Mineral Disita Petugas di Ternate

Dibawa dari Padang, Seekor Kucing Hutan Diamankan di Bakauheni

TNI AL Gagalkan Upaya Penyelundupan Satwa Liar di Selat Malaka

Balai Karantina Gagalkan Penyelundupan Belasan Cica Daun dari Kalimantan

Siamang dan Bekantan Ditemukan di Rumah Warga di Tanjungbalai Sumut

Seekor Kukang Sumatera Dilepasliarkan setelah Setahun Dipelihara Warga
