Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Harimau Sumatera Mati Terkena Jerat Babi

563
×

Harimau Sumatera Mati Terkena Jerat Babi

Share this article
Harimau sumatera yang ditemukan tewas di Jorong Sungai Pua, Kamis (25/7/2024). | Foto: Dok. BKSDA Sumbar
Harimau sumatera yang ditemukan tewas di Jorong Sungai Pua, Kamis (25/7/2024). | Foto: Dok. BKSDA Sumbar

Gardaanimalia.com – Seekor harimau sumatera ditemukan mati karena jerat babi di Jorong Sungai Pua, Nagari Sungai Pua, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Kamis (25/7/2024).

Kepala BKSDA Sumbar Lugi Hartanto mengatakan, kejadian ini pertama kali dilaporkan oleh Syafri Martias (42), warga Jorong Sungai Pua.

Syafri melihat harimau terjerat tidak jauh dari lokasi sawah. Laporan tersebut disampaikan melalui Wali Nagari Sungai Pua sekira pukul 15.30 WIB.

Atas laporan itu, tim WRU SKW I bersama Polsek Palembayan, Taman Margasatwa Budaya Kinantan (TMSBK), dan aparat kecamatan turun ke lokasi untuk mengecek sekaligus mengevakuasi.

Sayangnya, saat tiba di lokasi sekitar pukul 19.15 WIB, tim menemukan harimau sumatera sudah dalam keadaan mati dengan lilitan kawat di bagian leher.

“Spesifikasi jerat termasuk dalam jerat untuk babi hutan,” lanjutnya melalui keterangan tertulis, Jumat (26/7/2024).

Tim kemudian segera mengevakuasi satwa malang tersebut dan membawanya ke Rumah Sakit Hewan Sumbar di Kota Padang untuk dilakukan nekropsi.

“Pukul 20.30 WIB dibawa ke Padang dan pada Jumat, 26 Juli 2024 pukul 07.30 WIB bangkai harimau sumatera dikuburkan,” kata Lugi.

Sebelum Mati, Harimau Kesulitan Bernapas

Berdasarkan hasil nekropsi, harimau sumatera mati dikarenakan jeratan di bagian leher. Hal itu mengakibatkan trakea pecah fraktur pada tulang leher sehingga satwa kesulitan bernapas.

“Harimau sumatera tersebut berjenis kelamin betina dengan kaki depan sebelah kiri buntung. Diperkirakan berumur 2-3 tahun, serta belum pernah melahirkan,” tutup Lugi.

Menurut Kepala Sub Bagian Tata Usaha BKSDA Sumbar Dian Indriati, bagian kaki buntung merupakan luka lama yang diduga karena jerat atau sebab lain.

“Kaki harimau sumatera ini buntung belum diketahui penyebab pastinya. Diduga akibat jerat juga atau sebab yang lain, dan ini merupakan luka lama,” ucap Dian kepada Garda Animalia, Jumat (26/7/2024).

Kematian harimau tersebut disayangkan karena sejak Maret 2024, satwa ini sedang dimonitor oleh BKSDA karena adanya konflik dengan warga.

Tim WRU SKW I bahkan sudah berupaya mengevakuasi satwa tersebut dengan memasang kandang jebak sebanyak tiga unit. Namun, belum berhasil ditangkap.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments