Jenis Rusa dan Kijang Langka yang Hidup di Indonesia

3 min read
2021-08-03 13:08:46
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Rusa dan kijang merupakan satwa yang sudah tak asing lagi. Keduanya sering dianggap sama padahal berbeda. Namun, rusa dan kijang sama-sama memiliki daya adaptasi dan kemampuan reproduksi yang tinggi. Musim kawinnya dapat berlangsung sepanjang tahun. Meski begitu, populasi beberapa jenis rusa dan kijang di Indonesia mengalami penurunan bahkan ada yang langka. Hal tersebut diakibatkan oleh maraknya perburuan liar kijang dan rusa.

Berikut adalah daftar lengkap spesies rusa dan kijang yang dilindungi oleh pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia No P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018.

Jenis Rusa Dilindungi di Indonesia


1. Rusa Bawean  (Axis kuhlii)




Rusa bawean merupakan spesies endemik yang hanya dapat ditemukan di Pulau Bawean, Gresik, Jawa timur. Satwa ini aktif pada malam hari (nokturnal). Rusa bawean bisa tumbuh hingga mencapai tinggi 60-70 cm dengan berat 50-60 kg dan panjang tubuh sekitar 140 sentimeter. Motif totol pada tubuhnya akan memudar seiring bertambahnya umur. Jika dilihat sekilas bagian bahunya mirip dengan kijang namun sebenarnya bahu rusa bawean lebih rendah pada bagian depan. Di sekitar matanya terdapat warna putih terang. Pada usia muda tanduk rusa hanya tampak seperti benjolan kemudian akan tumbuh menjadi 3 cabang tanduk pada usia 20-30 bulan (rusa jantan).

Jumlah populasi rusa bawean sangat sedikit di alam liar yaitu hanya berkisar 200-500 ekor individu dewasa. IUCN Red List memasukan satwa ini dalam kategori critically endangered (kritis). Perburuan menjadi ancaman terbesar bagi eksistensi rusa jenis ini.

2. Rusa Timor (Rusa timorensis)




Menurut beberapa ahli, rusa timor diperkirakan berasal dari Pulau Jawa dan Bali. Rusa timor memiliki wilayah sebaran yang luas hingga mencakup wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi, Maluku, dan Merauke. Hingga saat ini rusa timor bahkan dijadikan sebagai fauna identitas wilayah NTB.

Rusa timor dewasa dapat tumbuh hingga mencapai berat 60-100 kg. Pada rusa jantan ranggah akan mulai tumbuh pada usia delapan bulan dan sempurna pada usia dewasa dengan bentuk runcing dan bercabang tiga hingga mencapai ukuran 80-90 cm. Rambutnya berwarna cokelat kekuning-kuningan dengan ekor panjang, tungkai pendek dan gigi seri yang relatif besar. Pada umumnya, spesies ini hidup berkelompok dengan populasi berjumlah 3-20 ekor.

Status konservasi rusa timor berdasarkan data IUCN Red List yaitu rentan terhadap kepunahan (vulnerable). Jumlah rusa dewasa diperkirakan kurang dari 10.000 ekor dan terus menurun di habitat aslinya akibat deforestasi hutan dan perburuan liar.

3. Rusa Sambar (Rusa unicolor)




Rusa sambar merupakan spesies rusa dengan ukuran tubuh paling besar di antara tiga jenis rusa dilindungi lainnya. Berat rusa jantan dewasa berkisar antara 90-125 kg dan 80-90 kg pada rusa betina. Rusa sambar dapat ditemukan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Semenanjung Malaysia hingga Thailand. Rusa yang hidup di wilayah Sumatera dan Kalimantan dapat tumbuh setinggi 102-160 cm.

Baca juga: Sering Dianggap Sama, Inilah Perbedaan Rusa dan Kijang

Rusa sambar jantan memiliki tanduk yang dapat tumbuh hingga mencapai ukuran 1 meter. Tanduk ini biasanya mulai tumbuh pada usia 14 bulan dan akan lepas pada umur 10-12 bulan untuk membentuk tanduk baru yang kemudian akan sempurna pada umur dewasa dengan bentuk bercabang. Ciri khas yang dapat ditemukan pada spesies rusa ini yaitu memiliki warna rambut cokelat kehitaman, ekor panjang yang lebat dan telinga besar. Rusa sambar umumnya hidup soliter atau berkelompok kecil dengan individu 2-3 ekor saja.

Maraknya perburuan liar yang sebagian besar menjadikan ranggah rusa sebagai target menyebabkan populasi rusa sambar terus berkurang. Saat ini rusa sambar menyandang status konservasi terancam punah (vulnerable) berdasarkan IUCN Red List.

Jenis Kijang yang Dilindungi di Indonesia


1. Kijang Kuning (Muntiacus atherodes)



Kijang kuning atau yang biasa dikenal dengan muncak kuning kalimantan/muncak keemasan merupakan spesies kijang endemik yang sebarannya hanya terbatas di hutan lembab Kalimantan. Satwa ini memiliki ciri khas berupa warna rambut berwarna merah kekuning-kuningan, rambut bawah putih kekuningan dan bagian atas ekornya berwarna cokelat gelap dengan panjang sekitar 14-20 cm. Ranggah pada satwa jantan ukuran sekitar 7 cm.

Spesies kijang yang satu ini biasanya aktif pada siang hari atau bersifat diurnal. Namun, kijang kuning jarang sekali terlihat sehingga data terkait spesies ini masih sangat terbatas dan tidak diketahui pasti perkiraan populasinya dialam liar. IUCN Red List mengelompokkan kijang kuning sebagai spesies Near Threatened.

2. Kijang Muncak (Muntiacus muntjak)



Kijang muncak atau dalam bahasa inggris dikenal Southern Red Muntjac tersebar luas di banyak wilayah di Indonesia seperti Sumatera, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Kalimantan. Ranggah yang tumbuh pada kijang muncak jantan cukup pendek dan bercabang dua. Sedangkan berat badan satwa ini bisa mencapai 35 kg dan tinggi 40-65 cm. Ciri yang khas dari kijang muncak muncak yaitu pada punggung kijang yang terdapat garis kehitaman dengan rambut berwarna cokelat dan putih pada bagian bawah.

Spesies ini dapat ditemukan pada habitat hutan tropika, hutan meranggas dan hutan sekunder. Untuk diketahui juga, kijang muncak merupakan hewan poligami dengan musim kawin yang tidak spesifik. Spesies kijang muncak tergolong dalam spesies Least Concern (resiko rendah) dalam data IUCN Red List.

Yuk, lestarikan jenis kijang dan rusa tersebut. Jangan sampai mereka punah mengingat masing-masing dari mereka memiliki peran di alam. Salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk menjaga kelestariannya adalah dengan tidak memburu, mengkonsumsi, bahkan memperdagangkannya secara ilegal serta menjaga hutan yang merupakan habitat alami satwa liar.

Tags :
rusa timor rusa bawean rusa sambar kijang kuning kijang muncak
Writer:
Pos Terbaru
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres
Berita
18/04/25
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Berita
18/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
Liputan Khusus
16/04/25
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
Berita
16/04/25
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
Berita
16/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
Liputan Khusus
15/04/25
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
Berita
15/04/25
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
Berita
14/04/25
Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
Liputan Khusus
14/04/25
Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh
Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh
Berita
11/04/25
FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban
FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban
Edukasi
11/04/25
Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
Berita
11/04/25
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng
Feature
07/04/25
FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
Edukasi
07/04/25
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
Berita
07/04/25
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
Berita
05/04/25
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Berita
26/03/25
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Berita
26/03/25
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Liputan Khusus
25/03/25
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
Liputan Khusus
25/03/25