Kawanan Gajah Melintas di Jalur Jelajah, Rumah Warga Rusak

Gardaanimalia.com - Kawanan gajah liar melewati jalur jelajah di Dusun Karta Raharja, Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, Senin (17/6/2024).
Akibat perlintasan gajah sekitar pukul 01.00 WIB tersebut, sejumlah rumah dan perkebunan warga Dusun Karta Raharja mengalami kerusakan.
Kapolsek Serbajadi AKP Sudirman menjelaskan, tiga rumah warga rusak dan berbagai jenis tanaman kebun tak luput dari sasaran satwa langka tersebut.
Ketiga rumah itu milik warga Rukiah (52), Rahman (50) dan Ilyas Bin Ahmad (69). Akan tetapi, Sudirman juga mengonfirmasi bahwa kejadian tak menimbulkan korban.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerugian yang ditimbulkan mencapai puluhan juta rupiah," ujarnya, Selasa (18/6/2024) dilansir dari NOA.co.id.
Setelah itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Balai Konsevasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Wilayah III dan Forum Konservasi Leuser (FKL).
Bersama-sama warga, tim lalu menghalau kawanan gajah agar kembali ke hutan atau habitat alaminya.
Adanya interaksi negatif tersebut, Sudirman juga mengingatkan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan agar tidak melakukan perburuan liar.
"Selain akan berdampak pada keseimbangan ekosistem alam, perburuan liar melanggar hukum dan sanksinya adalah pidana lima tahun penjara," tandasnya.
BKSDA Aceh Sebut Konflik Dekat Habitat Gajah
Sementara, Kepala BKSDA Aceh Ujang Wisnu Barata menyampaikan bahwa tim lapangan di Resor Eksitu Langsa sudah turun dan melakukan pendampingan, serta upaya mitigasi.
Menurut Ujang Wisnu, penyebab kawanan gajah sumatra (Elephas maximus sumatrensis) masuk permukiman adalah sifat alaminya.
"Gajah secara naluriah akan melewati jalur jelajahnya," ujarnya kepada Garda Animalia, Rabu (19/6/2024).
Dia mengungkapkan, hasil pengamatan di lapangan terdapat areal perkebunan sawit yang tidak terawat. "Khususnya di areal PT Agro Bumi Niaga dan PT 66, yang dekat dengan areal permukiman".
Selain itu, Ujang Wisnu mengatakan bahwa lokasi konflik atau kawasan padat penduduk itu berada sangat dekat dengan wilayah jelajah gajah-gajah liar.
Saat ditanya terkait kondisi habitat gajah sumatra di lokasi tersebut, Ujang Wisnu menjelaskan bahwa dijumpai kebun-kebun sawit di areal jelajah gajah.
"Kondisi areal jelajah dijumpai kebun-kebun dengan komoditi sawit, baik oleh perkebunan maupun masyarakat, serta sebagian tidak terawat," terangnya.
Dia juga menyampaikan, saat ini belum dapat dipastikan bahwa terganggunya habitat menjadi faktor utama keluarnya gajah dari habitat.
"Tentunya ini perlu kajian. Yang jelas perlu manajemen komoditi pada jalur jelajahnya," ungkap Ujang Wisnu.
Pihaknya terus berupaya melakukan upaya-upaya mitigasi, baik secara insidental melalui penggiringan atau penghalauan maupun hal lainnya.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan, upaya lainnya itu seperti membangun sinergitas dengan para pihak, kerja sama dengan mitra, serta sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Ujang Wisnu menambahkan bahwa penanganan konflik satwa liar tidak ada solusi tunggal. Pola penanganan harus multisektor secara sinergis dan kolaboratif.
"[Ini sebagai bentuk] implementasi Inpres 01/2023 tentang Pengarusutamaan Keanekaragaman Hayati dalam Pembangunan Berkelanjutan," tutupnya.

Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi
25/03/25
Bayi Gajah yang Tersesat di Kebun Sawit Dievakuasi ke PLG Minas
11/03/25
Harapan Baru, Gajah Septi Lahirkan Anak dalam Kondisi Sehat
20/02/25
Relasi Harmonis Gajah-Manusia dalam Sejarah dan Tradisi Budaya di Aceh
07/02/25
Ketika Kepentingan Gajah masih menjadi Prioritas ke-13
30/01/25
Infeksi dan Dehidrasi, Seekor Gajah Betina Mati di PALI
29/10/24
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa

Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede

Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya

WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado

Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
