[caption id="attachment_19074" align="aligncenter" width="868"] BKSDA saat lakukan pemasangan GPS Collar ke sejumlah kelompok gajah betina. | Foto: KLHK[/caption]
Gardaanimalia.com - BKSDA Sumatra Selatan kembali lakukan pemasangan satu unit GPS Collar kepada gajah sumatera, Minggu (14/5/2023).
Pemasangan dilakukan di areal kerja Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH), Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Bumi Andalas Permai, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatra Selatan.
Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk tahu setiap pergerakan interaksi negatif antara gajah dan manusia.
Gajah yang dipilih untuk dapat GPS Collar adalah betina dengan usia 25 tahun dan bobot 2.782 kilogram. Adapun jumlah anggota kelompok tiga belas individu.
Sebagai tanda pengenal di lapangan, tim sepakat beri nama gajah betina yang dipasang GPS Collar itu dengan nama Meisya.
Sebab, dua pemasangan GPS sebelum ini adalah untuk kelompok Meilani dengan jumlah 34 individu dan Meissi 14 individu pada 13 Mei 2022.
Pemasangan alat selama dua hari, yakni 13-14 Mei 2023. Sehari sebelum itu, Jumat (12/5/2023), tim lakukan arahan konsolidasi guna susun rencana dan strategi dengan membagi tugas.
Selain itu, tim juga pastikan kembali kelengkapan dan kelayakan peralatan. Mereka lalu melanjutkan dengan kegiatan survei dan pastikan target satwa pada Sabtu.
Upaya dikerahkan ada hasil karena esok harinya, Sabtu pukul 17.05 WIB, GPS Collar sukses dipasang.
Aktivitas ini adalah kolaborasi para pihak di antaranya BKSDA Sumatra Selatan, PT OKI Pulp dan Paper Mills dan PT Bumi Andalas Permai.
Tak cuma itu, juga ada Perkumpulan Jejaring Hutan Satwa (PJHS), dokter hewan, tim teknis BBKSDA Riau, dan BKSDA Bengkulu.


Arief Suseno
Belum ada deskripsi