Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Masyarakat Minta BKSDA Bantu Kembalikan Gajah ke Hutan

551
×

Masyarakat Minta BKSDA Bantu Kembalikan Gajah ke Hutan

Share this article
Ilustrasi gajah liar di areal perkebunan masyarakat. | Foto: Syifa Yulinnas/Antara
Ilustrasi gajah liar di areal perkebunan masyarakat. | Foto: Syifa Yulinnas/Antara

Gardaanimalia.com – Warga Kecamatan Jaya dan Indra Jaya, Kabupaten Aceh Jaya minta BKSDA Aceh bantu halau gajah liar kembali ke habitatnya.

Menurut seorang petani bernama Abdul Wahid, interaksi negatif dengan kawanan hewan endemik asal Sumatra sudah berlangsung cukup lama.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Ada sekitar empat individu gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang kerap berada di permukiman dan perkebunan mereka.

Sebelumnya, masyarakat telah lakukan upaya penghalauan agar satwa kembali ke hutan. Namun, satwa kembali masuk ke permukiman.

“Konflik gajah liar ini sudah berlangsung lama di desa kami, bahkan tanaman kami juga habis dimakan,” ucap Abdul Wahid, Sabtu (6/5/2023), dikutip dari Antara.

Warga Sadar Gajah Dilindungi

Sadar bahwa gajah termasuk jenis dilindungi, warga pun minta BKSDA Aceh untuk evakuasi mamalia itu secara jangka panjang.

“Kalau tidak dipindahkan akan terus seperti itu. Kita halau di sini, pasti dia (gajah) pindah ke desa lain karena tidak bisa lagi keluar. Karena itu kami harap segera ditangani,” sambung Abdul.

Abdul mengatakan, mereka telah kirim surat ke BKSDA Aceh. Surat ditandatangani oleh lima kepala desa, yaitu Desa Gampong Kuala, Teumareum, Meudang Ghon, Putue dan Cot Dulang.

Selain itu, turut serta di dalamnya camat dari Kecamatan Jaya dan Indra Jaya menandatangani surat tersebut.

Camat Jaya Syamsuddin Rani, interaksi negatif sangat penting untuk segera diselesaikan agar satwa liar tak lagi masuk permukiman dan makan tanaman petani.

“Harapan kita agar bisa cepat ditangani BKSDA sehingga tidak terjadi lagi konflik satwa dengan manusia, apalagi gajah juga hewan dilindungi,” ujar Syamsuddin.

Sementara, Kepala BKSDA Aceh Resor Aceh Barat Satirin mengungkapkan, bahwa pihak BKSDA telah terima laporan warga dan sejauh ini masih berusaha atasi persoalan di kawasan Aceh itu.

“Upaya kami mengatasi gangguan gajah ini dengan membakar petasan. Harapannya agar satwa dapat kembali ke hutan,” pungkas Satirin.

Menurut IUCN, populasi satwa endemik Pulau Sumatra ini terus terancam akibat konversi habitat menjadi permukiman dan areal pertanian.

Konflik serius terus terjadi ditandai dengan banyaknya gajah liar yang disingkirkan bahkan dibunuh, atau satwa akan jadi target perburuan untuk diambil gadingnya.

Kini, IUCN Red List mencatat status Elephas maximus berisiko terancam punah atau Critically Endangered dengan tren populasi menurun.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments