Keluar Hutan, Habitat Beruang Madu Terdesak Persawitan

3 min read
2022-08-08 12:08:23
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Warga Desa Jambu Baru, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Barito Kuala, dibuat heboh dengan kemunculan seekor beruang madu di akses jalan utama lintas Kecamatan Kuripan, Tabukan, Bakumpai dan Marabahan.

Kemunculan beruang dengan ukuran cukup besar itu pun sempat diabadikan oleh warga. Kepala Desa Jambu Baru, Asliannoor mengatakan, kemunculan beruang semacam ini jarang sekali terjadi.

"Benar kemarin ada beruang, waktu orang kampung hendak melintas dan menebang sawit di pinggir jalan. Dulu pernah muncul tapi sudah lama sekali, kalau yang di tengah jalan seperti kemarin ya baru kali ini," ujarnya, Sabtu (6/8).

Menurutnya, lantaran kejadian tersebut warga menjadi ketakutan. "Jelas saja sekarang warga takut lalu-lalang di jalan itu," kata Asliannoor.

Dia menduga, kemunculan beruang madu tersebut akibat dari habitatnya yang kian terancam. Karena hutan di beberapa desa di Kecamatan Kuripan kini sudah banyak yang dialihfungsikan sebagai lahan perkebunan kelapa sawit.

"Kemungkinan itu ya habitatnya sudah mulai terdesak, karena semakin banyak hutan yang dibuka untuk sawit. Karena biasanya beruang madu ini tinggal di hutan galam," jelasnya.

Desa Jambu Baru seluas 8.400 hektare itu dikelilingi beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit, seperti PT TAL, PT Barito Putera Plantation, PT ASA di wilayah Barito Kuala dan PT Tribuana Mas di wilayah Kabupaten Tapin.

Warga Desa Jambu Baru diketahui kukuh mempertahankan kearifan lokal dari ekspansi sawit di wilayahnya. Berbagai cara telah dilakukan oleh warga, hingga sering terlibat perseteruan dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit.



Terbaru, kasus tapal batas yang diduga menjadi wilayah beroperasinya perusahaan sawit secara diam-diam hingga masuk ke wilayah Desa Jambu Baru itu terus dimediasi.

Proses mediasi dengan melibatkan pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Barito Kuala tersebut sampai sekarang masih belum membuahkan hasil.

Bukan tanpa sebab, warga menolak masuknya perkebunan kelapa sawit ke kawasan yang sebagian besar rawa itu dikarenakan khawatir akan hilangnya ketersediaan sumber daya alam.

Hal itu karena mayoritas warga Desa Jambu Baru sangat mengandalkan hasil alam untuk memenuhi kebutuhan hidup. Secara turun-temurun, masyarakat bekerja mencari kayu galam dan mengelola sumur ikan untuk aktivitas ekonomi.

Begitulah yang disampaikan oleh seorang tokoh pemuda setempat bernama Nasrullah di Marabahan. Menurutnya, galam dan ikan bisa menghasilkan ratusan ribu rupiah setiap hari bagi warga.

Sementara itu, warga juga giat mencari purun yang merupakan bahan baku anyaman tikar atau kampil untuk usaha rumah tangga yang mampu menyokong ekonomi keluarga di masa sulit.

"Jadi aktivitas ekonomi penduduk Desa Jambu Baru telah menciptakan keberlangsungan hidup warga dalam mata pencaharian, bukan dari hasil angka belaka," ujarnya.

Laki-laki yang juga pakar antropologi masyarakat di Universitas Lambung Mangkurat itu menyebut, Desa Jambu Baru adalah salah satu desa yang penduduknya berupaya mempertahankan kawasan dari ekspansi perkebunan kelapa sawit.

"Ada beberapa alasan penolakan tersebut. Pertama, pengalaman desa lain yang tidak menguntungkan warga, termasuk pengalaman gagalnya lahan gambut sejuta hektare," kata Nasrullah.

Kedua, lahan padang yang akan dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit secara ekonomis masih lebih menguntungkan warga dengan mencari purun, galam, sumur ikan dan sebagainya.

"Kami ingin perusahaan agar dapat hidup berdampingan dengan damai bersama warga dengan tetap menjaga lahan sesuai fungsi asalnya," pungkas Nasrullah.

Perlu diketahui, beruang madu (Helarctos malayanus) adalah satwa yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Oleh sebab itu, beruang madu tidak boleh menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup ataupun mati.

Tags :
beruang madu kalimantan beruang sawit
Writer:
Pos Terbaru
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Berita
06/05/25
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Berita
05/05/25
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
Berita
02/05/25
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Berita
02/05/25
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Berita
02/05/25
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Berita
02/05/25
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Berita
30/04/25
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Berita
30/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Liputan Khusus
29/04/25
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Berita
29/04/25
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Berita
28/04/25
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Berita
28/04/25
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Berita
27/04/25
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Berita
26/04/25
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Berita
25/04/25
Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil
Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil
Berita
25/04/25