Kematian 2 Gajah di Solo Safari Dinyatakan Murni karena Sakit

Gardaanimalia.com - Penyebab dua gajah (Elephas maximus) yang mati dalam waktu berdekatan di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau yang dikenal dengan Solo Safari akhirnya terkuak.
Kedua gajah malang tersebut dinyatakan mati karena sakit.
Direktur Utama TSTJ Ahmad Syukri Prihanto mengatakan, kematian dua gajah yang bernama Inova dan Manohara tersebut adalah murni karena sakit.
Hal ini ia sampaikan setelah hasil pemeriksaan forensik dan laboratorium telah keluar.
Menurut Ahmad, Inova yang mati pada akhir Mei 2024 lalu dinyatakan mati karena infeksi hati. Sementara, Manohara yang mati pada pertengahan Agustus 2024 disebabkan karena virus Elephant Endotheliotropic Herpesvirus (EEHV).
"Kemarin setelah dibawa ke lab, itu (Manohara) murni karena virus EEHV berdasar hasil Lab Pusat Studi Satwa Primata IPB Bogor. Sementara yang Inova karena infeksi bakteri pada hati berdasarkan post-mortem organ oleh Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Jadi itu murni karena sakit," ucap Ahmad dikutip dari detikjateng.
Kedua gajah yang mati, kata Ahmad, berstatus milik negara yang dititipkan di Solo Safari.
Pemeriksaan juga Dilakukan terhadap Gajah Lain
Sebelumnya, gajah yang bernama Inova merupakan satwa dari Taman Safari Bogor. Sementara, Manohara merupakan satwa yang sudah lama ada di Solo Safari.
Dengan matinya dua gajah tersebut, maka kini hanya tersisa dua gajah yang masih hidup di Solo Safari. Kedua gajah yang masih hidup tersebut juga diperiksa oleh tim medis dan keduanya dinyatakan sehat.
"Hasil uji pada dua gajah yang masih hidup kondisinya sehat dan negatif virus," terang Ahmad.
Ahmad menambahkan, pihaknya telah melakukan evaluasi dengan melakukan dua hal, yakni menambah tim medis dan meningkatkan pengawasan terhadap satwa.
"Kalau evaluasi, kami menambah jumlah tim medis, kami menambah dokter hewan spesialis satwa liar. Khusus untuk memantau satwa yang spesial seperti gajah. Dan yang kedua, kita meningkatkan pengawasan kondisi lingkungan. Ini kan cuaca sedang panas, bisa jadi akan berpengaruh pada pakan, kita perhatikan betul pakannya segar," pungkasnya.

Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
11/04/25
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
07/04/25
Gajah Betina Berusia 8 Tahun Ditemukan Mati di Aceh Timur
03/02/25
Infeksi dan Dehidrasi, Seekor Gajah Betina Mati di PALI
29/10/24
Lagi, Seekor Gajah Liar Sumatera Mati di Way Kambas
09/10/24
Kematian 2 Gajah di Solo Safari Dinyatakan Murni karena Sakit
04/09/24
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya

WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado

Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah

Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil
