Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Kematian 2 Gajah di Solo Safari Dinyatakan Murni karena Sakit

109
×

Kematian 2 Gajah di Solo Safari Dinyatakan Murni karena Sakit

Share this article
Ilustrasi gajah asia (Elephas maximus). | Foto: Midori/Wikimedia Commons
Ilustrasi gajah asia (Elephas maximus). | Foto: Midori/Wikimedia Commons

Gardaanimalia.com – Penyebab dua gajah (Elephas maximus) yang mati dalam waktu berdekatan di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau yang dikenal dengan Solo Safari akhirnya terkuak.

Kedua gajah malang tersebut dinyatakan mati karena sakit.

Direktur Utama TSTJ Ahmad Syukri Prihanto mengatakan, kematian dua gajah yang bernama Inova dan Manohara tersebut adalah murni karena sakit.

Hal ini ia sampaikan setelah hasil pemeriksaan forensik dan laboratorium telah keluar.

Menurut Ahmad, Inova yang mati pada akhir Mei 2024 lalu dinyatakan mati karena infeksi hati. Sementara, Manohara yang mati pada pertengahan Agustus 2024 disebabkan karena virus Elephant Endotheliotropic Herpesvirus (EEHV).

“Kemarin setelah dibawa ke lab, itu (Manohara) murni karena virus EEHV berdasar hasil Lab Pusat Studi Satwa Primata IPB Bogor. Sementara yang Inova karena infeksi bakteri pada hati berdasarkan post-mortem organ oleh Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Jadi itu murni karena sakit,” ucap Ahmad dikutip dari detikjateng.

Kedua gajah yang mati, kata Ahmad, berstatus milik negara yang dititipkan di Solo Safari.

Pemeriksaan juga Dilakukan terhadap Gajah Lain

Sebelumnya, gajah yang bernama Inova merupakan satwa dari Taman Safari Bogor. Sementara, Manohara merupakan satwa yang sudah lama ada di Solo Safari.

Dengan matinya dua gajah tersebut, maka kini hanya tersisa dua gajah yang masih hidup di Solo Safari. Kedua gajah yang masih hidup tersebut juga diperiksa oleh tim medis dan keduanya dinyatakan sehat.

“Hasil uji pada dua gajah yang masih hidup kondisinya sehat dan negatif virus,” terang Ahmad.

Ahmad menambahkan, pihaknya telah melakukan evaluasi dengan melakukan dua hal, yakni menambah tim medis dan meningkatkan pengawasan terhadap satwa.

“Kalau evaluasi, kami menambah jumlah tim medis, kami menambah dokter hewan spesialis satwa liar. Khusus untuk memantau satwa yang spesial seperti gajah. Dan yang kedua, kita meningkatkan pengawasan kondisi lingkungan. Ini kan cuaca sedang panas, bisa jadi akan berpengaruh pada pakan, kita perhatikan betul pakannya segar,” pungkasnya.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments