Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Konflik Harimau Sumatera Kembali Terjadi, BBKSDA Pasang Jebakan

1224
×

Konflik Harimau Sumatera Kembali Terjadi, BBKSDA Pasang Jebakan

Share this article
Harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae). | Foto: Noella/Pixabay
Gambar harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). | Foto: Noella/Pixabay

Gardaanimalia.com – Seorang warga terlibat konflik dengan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) saat sedang meracun rumput di kawasan dekat hutan pada Selasa (14/12) pukul 16.00 WIB.

Konflik satwa dilindungi tersebut menimbulkan terjadinya luka-luka yang dialami oleh Tima Rani (57), seorang warga Desa Batu Empang, Dusun Sekeladi, Kecamatan Batangasai.

pariwara
usap untuk melanjutkan

“Korban selamat, hanya mengalami luka di kepalanya. Dan saat ini korban sudah dibawa ke RSUD Sarolangun untuk ditindaklanjuti,” ujar Junaidi, Camat Batangasai dikutip dari Jambiupdate.

Ia menceritakan bahwa warga yang memang berprofesi sebagai petani di ladang tersebut, saat itu sedang merumput bersama temannya. “Tiba-tiba, salah satu warga berteriak, dan saat warga lainnya melihat, ternyata ada harimau di dekat korban,” tuturnya.

Warga yang menyaksikan peristiwa tersebut, lanjut Junaidi, diketahui berusaha menghalau harimau sumatera sampai akhirnya berhasil membuat satwa langka itu kembali ke habitatnya.

“Atas kejadian ini, kami mengimbau kepada warga desa Batu Empang, agar berhati-hati. Sebab ada kemungkinan harimau tersebut akan kembali masuk ke perkebunan warga dan mengancam keselamatan warga,” imbuhnya.

AKP Pujiarso, Kapolsek Batangasai juga mengonfirmasi kejadian tersebut. Korban yang diterkam harimau, ujarnya, saat itu tengah meracun rumput di Kebun Bukit Putih. “Adapun kondisi korban mengalami luka di tengkuk dan pipi kiri bolong,” tutupnya.

Sebelumnya, di tempat yang berbeda, konflik harimau sumatera juga terjadi di Desa Siundol Julu, Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padanglawas, Minggu (12/12) malam.

Ketika itu, seekor anjing milik Gogma Tua Hasibuan ditemukan mati di area perkebunan warga, yang mana hal itu diduga diakibatkan oleh salah satu satwa endemik asli Indonesia tersebut.

“Saat pengecekan informasi itu, tim kami bersama petugas gabungan menemukan bekas injakan kaki harimau di lokasi anjing petani yang diduga diserang atau dimangsa harimau itu,” ungkap Darmawan, Kepala Seksi Konservasi Wilayah VI, BBKSDA Sumut.

Untuk menindaklanjuti laporan warga, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara pun memasang satu unit kandang jebakan harimau.

Ia berharap, dengan dipasangnya kandang jebakan tersebut dapat mengantisipasi terjadinya konflik antara masyarakat dan harimau.

“Bagi yang melihat harimau tersebut supaya segera menginformasikan, agar segera diambil langkah antisipasi,” ujar Darmawan mengimbau kepada warga, dilansir dari Jpnn.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments