[caption id="attachment_18435" align="aligncenter" width="882"] Kandang gajah di Taman Satwa Semarang. Sebelumnya, Sekar berada di kandang tersebut sampai akhirnya kesehatannya terganggu dan dipindahkan. | Foto: Rahdyan Trijoko Pamungkas/Tribunmuria[/caption]
Gardaanimalia.com - Seekor gajah betina dengan nama Sekar mati di Taman Satwa Mangkang, Semarang pada Jumat (17/2/2023). Kematiannya diduga karena Sekar mengalami sakit gigi.
Dokter hewan Taman Satwa Semarang, Hendrik Setiawan menjelaskan sakit gigi yang diderita Sekar menyebabkan gajah tidak memiliki nafsu makan dan minum. Hal itu membuat satwa dehidrasi.
"Nah, dehidrasi ini menyebabkan fungsi ginjal terganggu. Karena air seni tidak banyak dikeluarkan, maka masuk ke aliran darah," jelasnya, Senin (20/2/2023) dikutip dari Tribun News.
Peredaran darah yang terganggu menyebabkan kerusakan pada ginjal hingga jantung. Kondisi ini yang dianggap menyebabkan gajah berumur 67 tahun tersebut mati.
Dijelaskan bahwa upaya telah dilakukan untuk merawat Sekar, termasuk memberikan infus dan pengganti cairan kepada gajah.
Namun, berat badan mamalia tersebut hanya 1,9 ton ketika ditimbang terakhir kali. Hendrik mengatakan, berat gajah pada umumnya mencapai 2,5 ton.
Nekropsi Gajah untuk Ketahui Sebab Pasti Kematian
Kepala BKSDA Jawa Tengah, Darmanto menerangkan bahwa kondisi kesehatan Sekar mulai terganggu sejak bulan lalu 26 Januari 2023. Cuaca dan udara dingin membuat keadaan Sekar tak kunjung membaik. Saat itu, satwa mulai tidak mau makan pada 10 Februari 2023. Tujuh hari setelahnya, Jumat (17/2/2023), satwa dengan nama latin Elephas maximus sumatranus ini masih menunjukkan gejala yang sama, yaitu tidak nafsu makan dan minum. Pada saat itu, perut bagian kiri atasnya mulai membesar. "Pada pukul 09.30, gajah Sekar tiba-tiba terjatuh dan mengalami kejang," jelas Darmanto. Sekar akhirnya mati pada pukul 11.30 WIB, setelah tim medis melakukan penanganan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau teknik kompresi dada. Tim medis Taman Satwa Semarang, didampingi oleh pihak BKSDA telah melakukan nekropsi kepada bangkai Sekar. Sampel organnya telah dikirim ke laboratorium Balai Besar Veteriner Wates, DIY. "Kita belum bisa menyampaikan penyebab pasti kematiannya hingga menunggu hasil visum dari Yogyakarta. Ada beberapa sampel yang kita kirimkan di antaranya organ jantung, paru-paru, hati, usus, limpa, ginjal dan sampel darah," tuturnya.Direktur Taman Satwa: Mati Bukan karena Eksploitasi
[caption id="attachment_18436" align="aligncenter" width="825"]