[caption id="attachment_24810" align="aligncenter" width="1080"] Macan dahan berjenis kelamin jantan yang dievakuasi di Desa Ulu Naron Kecamatan Pintu Rime Gayo Kabupaten Bener Meriah. | Foto: Instagram BKSDA Aceh[/caption]
Gardaanimalia.com - Macan dahan (Neofelis diardi diardi) berusia 6 tahun dinyatakan mati di kandang transit Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh pada Senin pagi (7/10/2024).
Macan dahan tersebut diperkirakan mati karena mengidap penyakit anemia (kurang sel darah merah) akut.
Kurang lebih 23 hari macan dahan itu dirawat dalam kandang transit BKSDA. Sebelumnya, ia dievakuasi dari permukiman warga di Bener Meriah.
Kepala BKSDA Aceh Ujang Wisnu Barata menyebutkan, berdasarkan cek medis, diduga kuat satwa berjenis kelamin jantan tersebut menderita anemia.
"Hari-hari sebelumnya kondisinya mulai membaik, tiba-tiba saja tadi pagi sudah mati," ungkap Ujang Wisnu Barata.
Selanjutnya, BKSDA melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian macan dahan tersebut.
"Sudah melakukan upaya medis seperti nekropsi dan menunggu hasil lab apakah ada faktor keracunan lain," kata Ujang Wisnu.
Ujang menceritakan, awalnya pada 14 September 2024 kucing besar itu dievakuasi dari pemukiman warga di Desa Ulu Naron, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah.
Karnvora itu dievakuasi setelah kondisinya dinilai cukup memprihatinkan dan membutuhkan pertolongan medis.
BKSDA lalu memutuskan agar satwa dibawa ke Banda Aceh untuk mendapatkan penanganan medis intensif.
[caption id="attachment_24812" align="aligncenter" width="4160"]
Kepala BKSDA Aceh Ujang Wisnu Barata saat memberikan keterangan kepada pers. | Foto: Mardili[/caption]


Mardili
Belum ada deskripsi