[caption id="attachment_22145" align="aligncenter" width="901"] Seekor harimau di Medan Zoo. | Foto: Dok. Wildlife Whisperer Sumatra[/caption]
Gardaanimalia.com - Wali Kota Medan Bobby Nasution menutup Medan Zoo pada Kamis (18/1/2024) di tengah kecaman terhadap kondisi kebun binatang yang terbengkalai. Bobby mengaku, penutupan tersebut karena alasan pembangunan.
Keputusan ini Bobby ambil setelah bertemu dengan Ketua Umum Lembaga Konservasi Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) Rahmat Shah.
"Kita akan tutup Medan Zoo, tapi karena ada pembangunan," ujar Bobby di Medan, dikutip dari Detik Sumut.
Sebelumnya, tiga ekor harimau yang dirawat Medan Zoo mati di penghujung 2023. Ketiganya adalah harimau sumatera bernama Erha dan Putri Nurhaliza, serta harimau benggala bernama Avatar.
Harimau yang mati pertama adalah Erha pada 6 November 2023, kemudian diikuti oleh Avatar pada awal Desember 2023. Terakhir adalah Putri Nurhaliza yang mati pada 31 Desember 2023.
Putri Nurhaliza diketahui mati akibat pneumonia dan gangguan pada ginjal. Akan tetapi, tidak ada informasi publik mengenai alasan kematian Erha dan Avatar.
Saat ini, tersisa 10 ekor harimau di kebun binatang yang dikelola Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pembangunan Kota Medan tersebut.
Enam ekor merupakan harimau benggala (Panthera tigris tigris) dan empat harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). Empat di antaranya dalam kondisi sakit parah.
Sejak April 2023, pihak BBKSDA Sumatra Utara menemukan bahwa pengelolaan satwa di Medan Zoo tidak memenuhi standar Lembaga Konservasi (LK), terutama dari segi kesejahteraan hewan, fasilitas kandang, dan tata kelola lingkungan.
"Hal ini terlihat dari kandang satwa buas yang kurang baik, seperti kandang yang sudah mulai rusak dan lembab," kata Kepala BBKSDA Sumatra Utara Rudianto Saragih Napitupulu, dikutip dari Detik Travel.
Situasi tersebut, menurut Rudianto, mengakibatkan penurunan kondisi kesehatan pada satwa.


Aditya
Belum ada deskripsi