Gardaanimalia.com – Harimau sumatera bernama Erha diumumkan mati di Medan Zoo, Senin (6/11/2023). Diduga, harimau mengalami gangguan kesehatan.
Pada hari yang sama, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatra Utara mengeluarkan rilis yang menerangkan kronologi kematian Erha.
Sejak satu minggu terakhir, Erha yang merupakan salah satu dari lima harimau yang berada di Medan Zoo diketahui sedang dalam kondisi sakit.
Kepala Bidang Teknis BBKSDA Sumatra Utara Fifin Nopiansyah menjelaskan, gangguan kesehatan yang dimaksud adalah gejala klinis lemas dan penurunan nafsu makan.
Oleh dokter hewan di Medan Zoo, harimau sumatera berusia 11 tahun tersebut pun sempat dirawat. Akan tetapi, kondisinya tak membaik dan akhirnya meninggal.
“Adapun kronologis kematian satwa harimau sumatera Erha diawali dari laporan oleh manajemen Medan Zoo pada 3 November 2023,” ujarnya, Senin (6/11/2023).
Dalam laporan itu disampaikan bahwa Erha sakit. Tim dokter dari BBKSDA Sumatra Utara bersama drh. Anhar Lubis pun berencana untuk memeriksa kesehatan satwa.
Namun, saat sedang bersiap akan memeriksa Erha, manajemen Medan Zoo mengabarkan bahwa Erha telah meninggal dunia pada pukul 09.00 WIB.
“Selanjutnya, BBKSDA Sumatra Utara dan manajemen Medan Zoo melakukan nekropsi dan pengambilan sampel,” ungkap Fifin.
Proses analisis di laboratorium itu dilaksanakan agar dapat mengetahui penyebab kematian harimau (Panthera tigris sumatrae) berjenis kelamin jantan tersebut.
Erha merupakan anak dari hasil perkawinan harimau sumatera bernama Anhar dan Manis. Erha lahir di Medan Zoo pada 18 Oktober 2012.
Medan Zoo Dievaluasi
Patut diketahui, BBKSDA Sumatra Utara pada April 2023 lalu telah melakukan evaluasi terhadap Lembaga Konservasi Medan Zoo dan memberikan arahan.
“Arahan untuk melakukan perbaikan atas hasil evaluasi dalam waktu enam bulan,” ungkapnya.
Pada 3 November 2023, pihak BBKSDA Sumatra Utara kembali memanggil manajemen Medan Zoo. Guna melaporkan perkembangan atas hasil evaluasi yang dilakukan pada April 2023.
Dalam kesempatan tersebut, Medan Zoo mengaku pihaknya saat ini mengalami beberapa kendala dan kesulitan dalam operasional. Alhasil, pihaknya tak dapat menjalankan rekomendasi BKSDA secara maksimal.
“Manajemen mengalami beberapa kendala dan kesulitan dalam operasional Medan Zoo sehingga hal-hal yang menjadi rekomendasi BKSDA belum mengalami kemajuan yang berarti”.
Menurut hasil evaluasi dan perkembangannya, BKSDA akan lakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Mulai dari kesehatan satwa sampai memastikan pengelolaan Medan Zoo.
“Memastikan pengelolaan Medan Zoo tidak menyebabkan adanya pelanggaran terhadap kesejahteraan satwa,” tutupnya.