Meneliti Biota Gua, Memperkenalkan Kehidupan yang Tersembunyi kepada Dunia

Rakhanda Fatharana
3 min read
2024-06-26 18:08:14
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.

SANG PENELITI - Cahyo Rahmadi namanya. Peneliti spesialis arthropoda atau hewan yang mencakup serangga ini bekerja di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Ia sudah memiliki hobi sebagai penelusur gua sejak tahun 90-an. | Foto: Rakhanda Fatharana/Garda Animalia

Gardaanimalia.com - SANG PENELITI - Cahyo Rahmadi namanya. Peneliti spesialis arthropoda atau hewan yang mencakup serangga ini bekerja di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Ia sudah memiliki hobi sebagai penelusur gua sejak tahun 90-an. | Foto: Rakhanda Fatharana/Garda Animalia

 

MENYIAPKAN PENELUSURAN - Cahyo Rahmadi menyiapkan peralatan yang tersusun di bagian belakang mobilnya sebelum melakukan penelitian penghitungan ulang udang purba jawa (Stenasellus javanicus) di Gua Cikarae, Klapanunggal, Kabupaten Bogor. | Foto: Rakhanda Fatharana/Garda Animalia

MENYIAPKAN PENELUSURAN - Cahyo Rahmadi menyiapkan peralatan yang tersusun di bagian belakang mobilnya sebelum melakukan penelitian penghitungan ulang udang purba jawa (Stenasellus javanicus) di Gua Cikarae, Klapanunggal, Kabupaten Bogor. | Foto: Rakhanda Fatharana/Garda Animalia

 

UDANG PURBA - Pengambilan sampel udang purba jawa menggunakan sendok kecil agar tidak melukai dan memudahkan pengambilan spesies. Udang purba jawa berukuran 7-10 milimeter. | Foto: Rakhanda Fatharana/Garda Animalia

UDANG PURBA - Pengambilan sampel udang purba jawa menggunakan sendok kecil agar tidak melukai dan memudahkan pengambilan spesies. Udang purba jawa berukuran 7 sampai 10 milimeter. | Foto: Rakhanda Fatharana/Garda Animalia

 

MENGHITUNG JUMLAH - Sekitar delapan orang masuk dan menelusuri Gua Cikarae. pMereka bergerak secara perlahan dan melakukan sensus udang purba jawa. Jumlahnya mencapai hampir 100 individu. | Foto: Rakhanda Fatharana/Garda Animalia

MENGHITUNG JUMLAH - Sekitar delapan orang masuk dan menelusuri Gua Cikarae. Mereka bergerak secara perlahan dan melakukan sensus udang purba jawa. Jumlahnya mencapai hampir seratus individu. | Foto: Rakhanda Fatharana/Garda Animalia

 

HANYA DI KLAPANUNGGAL - Udang purba jawa hidup di kolam-kolam kecil yang ada di gua-gua Klapanunggal. Menurut Cahyo, udang purba lain seperti di Ciampea, Sukabumi atau Tasik kemungkinan besar adalah spesies yang berbeda. | Foto: Rakhanda Fatharana/Garda Animalia

HANYA DI KLAPANUNGGAL - Udang purba jawa hidup di kolam-kolam kecil yang ada di gua-gua Klapanunggal. Menurut Cahyo, udang purba lain seperti di Ciampea, Sukabumi atau Tasikmalaya kemungkinan besar adalah spesies yang berbeda. | Foto: Rakhanda Fatharana/Garda Animalia

 

BIOTA GUA - Tak hanya udang purba jawa, dalam penelusuran ini para peneliti juga mengambil beberapa sampel invertebrata biota gua lain untuk kebutuhan penelitiannya. | Foto: Rakhanda Fatharana/Garda Animalia

BIOTA GUA - Tak hanya udang purba jawa, dalam penelusuran ini para peneliti juga mengambil beberapa sampel invertebrata biota gua lain untuk kebutuhan penelitiannya. | Foto: Rakhanda Fatharana/Garda Animalia

 

TABUNG - Peneliti menempatkan invertebrata yang ada di dalam Gua Cikarae ke dalam tabung penelitian. | Foto: Rakhanda Fatharana/Garda Animalia

TABUNG - Peneliti menempatkan invertebrata yang ada di dalam Gua Cikarae ke dalam tabung penelitian. | Foto: Rakhanda Fatharana/Garda Animalia

Tags :
bogor jawa barat Stenasellus javanicus biota gua udang purba Gua Cikarae arthropoda
Writer: Rakhanda Fatharana