Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Perkebunan di Habitat Harimau, Akibatkan Interaksi Negatif hingga Hilang Nyawa

138
×

Perkebunan di Habitat Harimau, Akibatkan Interaksi Negatif hingga Hilang Nyawa

Share this article
Ilustrasi interaksi negatif harimau sumatera dan manusia. | Foto: Dok. BBKSDA Riau diunduh dari Detik
Ilustrasi interaksi negatif harimau sumatera dan manusia. | Foto: Dok. BBKSDA Riau diunduh dari Detik

Gardaanimalia.com – Interaksi negatif antara manusia dan harimau sumatera kembali terjadi di Riau pada Kamis (9/5/2024).

Seorang pekerja perkebunan akasia bernama Rahmad ditemukan meninggal dunia karena konflik dengan harimau di Hutan Tanaman Industri (HTI), Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Menurut Kapolres Indragiri Hilir AKBP Budi Setiawan, peristiwa terjadi saat Rahmad sedang bekerja di HTI PT Satria Perkasa Agung bersama dua rekan kerjanya.

Rekan korban bersaksi, Rahmad sempat terdengar berteriak minta tolong. Rekan korban berusaha mencari, tetapi Rahmad tidak ditemukan, melainkan jejak kaki harimau yang dilihat oleh mereka.

Pencarian dilanjutkan dan akhirnya jasad Rahmad ditemukan di Petak 466 Blok L PT SPA.

“Kondisi korban saat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan luka gigitan, dan tangan kanan putus,” ujar Budi, Jumat (10/5/2024) mengutip Riau Aktual.

Jenazah Rahmad langsung dievakuasi ke klinik Merawang PT SPA, untuk kemudian dimakamkan di rumah duka di Penyalai, Kecamatan Kuala Kampar.

Laporan mengenai peristiwa itu telah sampai ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.

Kepala BBKSDA Riau Genman Suhefti Hasibuan, mengatakan tim gabungan yang terdiri dari BBKSDA Riau dan pihak perusahaan melakukan mitigasi di lokasi kejadian.

Proses mitigasi dimulai dengan melakukan pengecekan dan identifikasi ke lapangan serta memasang kamera trap pada Jumat (10/5/2024).

“Kami juga melakukan mitigasi lanjutan, serta sosialisasi dan edukasi kepada para pekerja di lapangan,” ujar Genman, Sabtu (11/5/2024) dikutip dari Kompas.

BBKSDA Riau turut memberikan imbauan kepada perusahaan agar menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) mitigasi interaksi harimau secara ketat.

Tentang Pelangiran, Kawasan Habitat Harimau Sumatera

Menurut keterangan Genman, kawasan Pelangiran merupakan habitat harimau sumatera dengan populasi cukup besar. Namun, saat ini sebagian kawasan sudah beralih fungsi menjadi perkebunan.

Adapun Pelangiran adalah salah satu kawasan hutan Suaka Margasatwa (SM) Kerumutan. SM Kerumutan terbentang dari Kabupaten Pelalawan, Indragiri Hulu, sampai Indragiri Hilir.

Aktivis World Wide Fund for Nature (WWF) Soemantri menuturkan, hutan Kerumutan merupakan salah satu dari empat kantong harimau sumatera terbesar di Riau.

“Jadi hutan Kerumutan itu adalah satu di antara tiga kantong terbesar harimau sumatera yang ada di Riau. Hanya, kawasan hutan Kerumutan sudah banyak beralih fungsi,” ujarnya dalam wawancara bersama Detik (14/3/2018).

Sementara, tiga kantong harimau sumatera lain, yaitu Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Suaka Margasatwa Rimbang Baling, dan kawasan Hutan Sinepis.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments